Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Bantu Perajin Batik Kulon Progo Agar Bangkit dari Kejatuhan

image-gnews
Kerajinan batik di Kulon Progo berhenti produksi massal sejak Maret hingga Juni ini karena ikut terdampak pandemi Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Kerajinan batik di Kulon Progo berhenti produksi massal sejak Maret hingga Juni ini karena ikut terdampak pandemi Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pusat kerajinan batik di Yogyakarta, salah satunya tersebar di Kabupaten Kulon Progo. Motif batik yang paling terkenal dari Kulon Progo salah satunya geblek renteng, yang disimbolkan dengan motif dominan angka delapan.

Angka delapan itu berkaitan erat dengan bentuk makanan tradisional asal bumi Menoreh, yakni geblek yang terbuat dari olahan singkong. Dalam bahasa Jawa, renteng berarti saling berkait. Jadi secara harfiah, motif geblek renteng berarti geblek yang berkaitan.

Namun sejak wabah Covid-19 merebak dan membuat sektor wisata Yogyakarta terpuruk, perajin batik di Kulon Progo yang terpusat di Kecamatan Lendah itu ikut mati suri, dan mengurangi produksinya besar-besaran.

“Sejak bulan Maret kami tidak produksi, hanya bertahan dengan menjual hasil produksi sebelum pandemi datang,” ujar Ketua Paguyuban Perajin Batik Lendah Kulon Progo Umbuh Haryanto Senin 6 Juli 2020 lalu.

Umbuh menuturkan, para perajin sendiri sudah sempat produksi besar - besaran untuk persiapan lebaran. Sebab biasanya satu bulan menjelang lebaran permintaan kain batik meningkat tajam.

Sebut saja seperti pusat produksi batik Sinar Abadi Batik yang berada di Lendah Kulon Progo itu. Sebelum pandemi dalam sebulan bisa memproduksi sampai 1.000 lembar kain batik jenis cap dan tulis. Harga per lembar kain bervariasi dari Rp 150.000 sampai Rp1 juta dengan omzet bulanan minimal Rp 15 juta.

Namun, perajin batik tak menduga ternyata lebaran tahun ini berbarengan dengan pandemi sehingga batik yang terlanjur diproduksi sebagian besar menumpuk tak terjual, "Permintaan kain batik langsung merosot tajam," ujar Umbuh.

Perajin batik Lendah Kulon Progo lain, Agus Fatkhurohman menuturkan sejak bulan Maret 2020, penjualan kain batik terjun bebas hingga mencapai 90 persen lebih. Sehingga para perajin memutuskan menghentikan produksi massal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mulai konsentrasi menjual stok yang sudah ada, " ujar Agus. Agar batik yang sudah terlanjur diproduksi cepat laku, perajin pun menggebernya dengan sejumlah promo seperti potongan harga khusus.

DPRD Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini tengah mendata sejumlah sentra pokok Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti perajin batik di Kulon Progo itu, untuk merumuskan langkah pemulihan di masa new normal.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY Dwi Wahyu Budiantoro, menyatakan perlu ada upaya khusus untuk percepatan pemulihan kondisi pelaku UMKM terdampak Covid 19 ini.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY Dwi Wahyu Budiantoro mengatakan event budaya bisa digunakan untuk mengangkat kembali batik Kulon Progo yang sedang terpuruk. Foto: TEMPO/Pribadi Wicaksono

”Pemerintah bisa mendorong percepatan pemulihan kondisi perajin ini misalnya dengan event pendukung, yang menunjukkan keberadaan produksi batik Lendah Kulonprogo, jadi membantu pemasarannya,” ujar Dwi. Ia menambahkan Kabupaten Kulonprogo sendiri tahun 2020 ini juga mendapatkan alokasi dana keistimewaan, yang cukup besar yakni Rp112 miliar.

“Dana keistimewaan ini bisa digunakan untuk membantu penyelenggaraan event budaya sebagai upaya memasarkan batik yang diproduksi perajin,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

21 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

35 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.