Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Plastik Mikro Bakal Jadi Masalah Abadi Wisata Alam, Ini Dampaknya

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Komunitas Cosplay membawa poster berisi pesan dalam kampanye stop penggunaan kemasan plastik saat Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. TEMPO/Sintia Nurmiza
Komunitas Cosplay membawa poster berisi pesan dalam kampanye stop penggunaan kemasan plastik saat Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. TEMPO/Sintia Nurmiza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bertandang ke Grand Canyon, membuat turis seperti makhluk kecil yang berhadapan dengan alam. Taman nasional epik di Amerika Serikat itu, bisa menuntun turis untuk berpetualang sejauh 277 mil. 

Dengan dinding alam yang tebal dan sungai-sungai yang timbul tenggelam di atas permukaan dan bawah tanah, membuat petualang dunia tertarik pelesiran ke Grand Canyon. 

Namun, keindahan Grand Canyon sedang terancam dengan plastik ukuran mikro. Dinukil dari Atlas Obscuraselain merusak laut, plastik juga ancaman berat bagi Grand Canyon, terutama plastik mikro

Plastik mikro mengalir melalui selokan, buangan sampah, hingga serpihan-serpihan mikro jaring ikan. Mereka bahkan tertanam di sedimen dasar lautan. Plastik mikro sedang mengepung bumi.

Baca: 5 Maskapai yang Sukses Mengurangi Sampah Plastik

Sebuah tim peneliti, Writing in Science, yang dipimpin oleh Janice Brahney, seorang ahli biogeokimia di Universitas Negeri Utah, baru-baru ini melaporkan bahwa mikroplastik dapat melayang jauh dan luas di udara dan jatuh dari angkasa.

Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 1.000 ton mikroplastik — yang setara dengan sekitar 120 juta hingga 300 juta botol plastik — jatuh di 11 area yang dilindungi di Amerika Barat setiap tahun, termasuk area alami yang berharga seperti Kawah Bulan di Idaho, Joshua Tree di California, dan Canyonlands di Utah.

Hal-hal ringan memiliki kebiasaan tidak tinggal diam. Ilmuwan menemukan bahwa bakteri melakukan perjalanan dari lautan ke padang pasir dalam tetesan kabut, angin berhutan jutaan ton debu Sahara dan pasir sepanjang jalan melintasi Atlantik.

Airlander 10 di atas Grand Canyon. Kredit: Airlander/Daily Mail

Demikian halnya plastik mikro, biasanya kurang padat daripada partikel debu, yang berarti bahwa mereka lebih mudah untuk terbang ke udara. Dengan ketinggian yang cukup, mereka dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Brahney bahkan menemukan plastik mikro bisa menempuh perjalanan antarbenua. 

“Mengingatkan kita pada siklus debu global, tetapi jelas berasal dari manusia,” ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulanya, Brahney tak meneliti plastik mikro, ia justru tertarik pada debu dalam berbagai ruang dan waktu. Dia menempatkan sampel di bawah mikroskop, berharap melihat banyak hal yang berbeda — beberapa mineral, serpihan serangga. Dia menemukan itu, tetapi juga melihat microbead biru dan sedikit serat merah muda. Dia sedikit panik. "Reaksi awal saya adalah, 'Oh tidak, saya mencemari sampel saya dengan pakaian saya," katanya kepada Atlas Obscura.

Namun kepanikannya menuntun pada plastik mikro, yang terselip dalam setiap debu yang ia teliti, "Ada di setiap sampel," katanya. "Ada di mana-mana."

Untuk memperkirakan berapa banyak bahan ini jatuh di atas lanskap alamiah setiap tahun, para peneliti mengumpulkan sampel selama periode basah dan kering. Mereka menemukan bahwa plastik mikro lebih sering jatuh selama kondisi kering, dan khususnya pada musim dingin.

Sebagian besar salju mikroplastik terbuat dari serat dari pakaian (dan mungkin perlengkapan luar). Tim juga menemukan beberapa microbeads yang berasal dari produk kosmetik, dan mungkin berasal dari cat akrilik.

Sulit untuk menentukan dengan tepat dari mana mikroplastik ini berasal. Namun tim itu membuat model yang mungkin bisa membantu mereka menebak. Juga, gambaran lengkap tentang bagaimana mikroplastik mempengaruhi manusia, hewan, dan ekosistem.

Sementara itu, Chelsea Rochman dan Timothy Hoellein, peneliti mikroplastik di University of Toronto dan Loyola University Chicago yang tidak terlibat dalam penelitian ini, berpendapat bahwa lebih banyak peneliti harus mengikuti tim Brahney dan “berpikir besar tentang partikel kecil, sehingga dapat berkontribusi. untuk pemahaman kita tentang siklus mikroplastik global."

Plastik diproduksi dalam jumlah yang luar biasa setiap tahun. Jadi, bila esok seluruh dunia berhenti menggunakan plastik, dampak plastik mikro tidak akan hilang. "Apa yang kami lihat di seberang lanskap bukanlah yang diproduksi tahun ini," kata Brahney. “Ini berasal dari limbah yang dikelola selama puluhan tahun."

Perajin tengah menyelesaikan pembuatan payung dari plastik daur ulang di kawasan Pejaten, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020. Mereka menjual barang-barang kerajinan berbahan sampah plastik itu dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp 700 ribu. TEMPO/Tony Hartawan

Serat membutuhkan waktu untuk terlepas dari pakaian dan menurunkan radiasi ultraviolet, atau botol air di sisi jalan untuk menjadi rapuh dan mulai menumpahkan bintik-bintik di udara. Jadi masalah plastik mikro ini tak sederhana, meskipun gaya hidup menggunakan plastik berubah, masalah dari masa lalu itu terus muncul. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

7 menit lalu

Seekor indukan badak sumatera bermain dengan anaknya yang baru saja ia lahirkan di Suaka Rhino Sumatera yang berlokasi di Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Sabtu, 30 September 2023. (ANTARA/HO-Kementerian LHK)
Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Anak badak sumatera itu lahir dari induk bernama Ratu pada pukul 01.44 WIB, Sabtu, 30 September 2023.


7 Destinasi Wisata Kediri yang Harus Dikunjungi

1 jam lalu

Sejumlah wisatawan memadati area monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Kediri, Jawa Timur, 25 Desember 2016. Destinasi wisata andalan Kediri tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan dari sejumlah daerah. ANTARA/Prasetia Fauzani
7 Destinasi Wisata Kediri yang Harus Dikunjungi

Ada banyak wisata Kediri yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga. Berikut ini rekomendasinya untuk Anda.


11 Rekomendasi Wisata Kulon Progo yang Cocok untuk Keluarga

4 jam lalu

Seorang pengunjung tengah berfoto di salah satu titik foto yang telah disediakan pengelola wisata alam Kalibiru, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Sabtu (4/11/2017). (ANTARA/Ade Irma Junida)
11 Rekomendasi Wisata Kulon Progo yang Cocok untuk Keluarga

Ada banyak wisata alam Kulon Progo yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari waduk, perbukitan, hingga air terjun. Berikut rekomendasinya.


Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

1 hari lalu

Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, Amerika Serikat. Unsplash.com/Toan Chu
Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, Amerika Serikat


Ada Karhutla, Otoritas Taman Nasional Baluran Tutup Akses Kunjungan Wisata

6 hari lalu

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Ada Karhutla, Otoritas Taman Nasional Baluran Tutup Akses Kunjungan Wisata

Penutupan Taman Nasional Baluran berlaku sejak Senin, 25 September hingga 30 September 2023.


9 Destinasi Wisata Alam di Jepang, Luna Maya dan Maxime Bouttier Berkunjung ke Sini?

8 hari lalu

Destinasi wisata Gunung Fuji, Jepang.
9 Destinasi Wisata Alam di Jepang, Luna Maya dan Maxime Bouttier Berkunjung ke Sini?

Luna Maya dan Maxime Bouttier tengah berada di Jepang, negeri dengan berbagai wisata alam yang elok. Apa saja?


8 Destinasi Wisata Paling Berbahaya di Amerika Serikat

8 hari lalu

Taman Nasional Yellowstone. AFP PHOTO / MLADEN ANTONOV
8 Destinasi Wisata Paling Berbahaya di Amerika Serikat

Selain destinasi wisata yang unik atau landmark ikonik ada juga tempat berbahaya di Amerika Serikat


Edelwise di Gunung Gede Pangrango Ikut Terbakar, Berikut Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

13 hari lalu

Pendaki melintasi tanaman Edelweis di alun-alun Suryakencana, Gunung Gede, 25 Mei 2010. Dok. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Edelwise di Gunung Gede Pangrango Ikut Terbakar, Berikut Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

Kebakaran Gunung Gede Pangrango ikut menghanguskan area Bunga Edelweis. Berikut kronologi dan dugaan penyebabnya.


10 Tempat Wisata di Batam Seru untuk Liburan, dari Alam hingga Religi

16 hari lalu

Rumah Limas Potong Batam. Foto: PKS Batam.
10 Tempat Wisata di Batam Seru untuk Liburan, dari Alam hingga Religi

Ada sejumlah tempat wisata di Batam yang menarik, di antaranya Rumah Limas Potong, Pulau Ranoh hingga Batam Forest Top


Sering Macet di Sekitar Taman Nasional Lake District, Pengunjung Diimbau Tak Pakai Mobil

17 hari lalu

Taman Nasional Lake District di Inggris. Unsplash.com/Andrew Measham
Sering Macet di Sekitar Taman Nasional Lake District, Pengunjung Diimbau Tak Pakai Mobil

Sulitnya askses transportai umum, membuat banyak pengunujung Taman Nasional Lake District menggunakan mobil