Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Pelaku Bisnis Pariwisata Thailand Berkelit dari Krisis

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Hasil karya berupa kain tenun buatan warga yang dijual secara online oleh Local Alike. Foto: @localalike
Hasil karya berupa kain tenun buatan warga yang dijual secara online oleh Local Alike. Foto: @localalike
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Local Alike merupakan konsultan perjalanan di Thailand. Saat mendapati wisata di negeri itu pada titik nadir, mereka mulai membantu warga mulai menjual produk dari desa melalui media sosial.

Bisnis yang menggantikan usaha di bidang pariwisata itu, menurut World Economy Forum, telah menghasilkan 2,6 juta baht (US$84.000) untuk penduduk setempat di 20 komunitas, yang menjual produk dari makanan ringan hingga beras.

"Itu melebihi harapan kami," kata Somsak Boonkam, pendiri dan kepala eksekutif Local Alike yang berbasis di Bangkok, yang mempromosikan pariwisata berkelanjutan di 200 desa.

"Mulai sekarang, kami ingin berfungsi sebagai platform e-commerce untuk komunitas," ujarnya.

Baca: Jurus Thailand Promosi Wisata di Masa New Normal Covid-19

Usaha seperti Local Alike terbilang penting di Thailand, pada saat negeri itu terpukul oleh virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 3.100 orang dan menewaskan lebih dari 50 orang sejak Januari 2020.

Meskipun sebagian besar bisnis diizinkan untuk dibuka kembali setelah kasus virus corona menurun, namun perbatasan negara itu masih ditutup, sehingga memengaruhi industri pariwisata.

Pariwisata adalah sektor utama bagi perekonomian Thailand, yang menyumbang 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara itu tahun lalu.

Tetapi perusahaan sosial (social enterprises) telah beradaptasi melalui krisis, sekaligus juga menemukan solusi bagi masyarakat. Merespons permintaan yang tinggi untuk produk desa, Local Alike mendirikan perusahaan terpisah untuk menangani platform e-commerce, yang akan diperluas ke 155 komunitas tahun depan.

Local Alike kini fokus pada meningkatkan cara pengemasan dan desain, agar kian produk warga kian lari. Kehadiran mereka di Klong Toey membuahkan hasil.

Di distrik Klong Toey di Bangkok, Wilaiwan Bidinlae seorang warga melihat penghasilannya dari menjual makanan penutup Thailand turun setengah selama penutupan. Mereka kehilangan banyak pelanggan asing yang biasanya datang dalam tur kelompok yang diselenggarakan oleh Local Alike.

Turis berkunjung ke Suku Akha di Chiang Rai, Thailand. Mereka mengikuti program wisata yang dibuat oleh Local Alike. Foto: @localalike

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Local Like membantu mengemas dan memasarkan jajanan lokal di akun media sosialnya, yang telah membantunya bertahan hidup selama krisis.

Klong Toey adalah daerah kumuh tertua dan terbesar di kota itu, tetapi Wilaiwan mengatakan kemitraannya dengan Local Alike telah membantu mengubah persepsi itu.

"Klong Toey telah digambarkan di media sebagai tempat dengan narkoba dan kegiatan ilegal, tetapi ketika turis datang, mereka melihat bahwa kami telah berkembang," katanya.

Bisnis Baru

Perusahaan sosial lainnya seperti jaringan masyarakat sipil SATARANA dan HiveSters, yang didirikan untuk melestarikan budaya yang hilang dan membantu komunitas lokal, juga menjadikan layanan pengiriman makanan online sebagai bagian dari rencana bisnis jangka panjang mereka.

"Virus corona telah mempengaruhi masyarakat yang berpenghasilan dari pariwisata," kata Achiraya Thamparipattra, kepala eksekutif di HiveSters, yang mengembalikan 70 persen pendapatan melalui wisata budaya.

"Dan bagi kami, mulai sekarang kami tidak bisa lagi beroperasi hanya sebagai perusahaan wisata. Mendirikan merek makanan (yang menggunakan produk dari masyarakat) akan menurunkan risiko di masa depan," ujarnya.

Wocation, sebuah agen tur yang mempromosikan kesehatan mental melalui lokakarya kerajinan dan konseling kelompok, juga memanfaatkan platform digital. Mereka menghelat lokakarya - yang mencakup kelas memasak dan keramik - melalui webinar.

Kit sulaman tradisional. Foto: @localalike

"Kerajinan digunakan oleh beberapa orang untuk menyembuhkan pikiran mereka, dan itu dapat dilakukan di rumah, yang juga mempromosikan jarak sosial," kata Pasiree Parichani, salah satu pendiri Wocation, sebuah perusahaan sosial yang berbasis di provinsi utara Chiang Mai.

Kit sulaman, misalnya,  berisi kain tenun dan benang yang diwarnai secara alami buatan Chiang Mai, 20 persen penjualan diserap warga lokal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

7 jam lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

22 jam lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

1 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

1 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

2 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

5 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

5 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

5 hari lalu

Ponsel Honor 50. gizmochina.com
Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

Ponsel Honor 200 Lite dapat ditujukan sebagai penerus seri Honor 100 yang diluncurkan pada November 2023.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

5 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

6 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.