TEMPO.CO, Jakarta - Uzbekistan dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara dengan janji besar: jika mereka terinfeksi Covid-19 selama perjalanan mereka, akan menerima kompensasi US$ 3.000.
Seperti halnya Siprus, Uzbekitasn memberikan kompensasi untuk membangun kepercayaan wisatawan, "Kami ingin meyakinkan wisatawan bahwa mereka dapat datang ke Uzbekistan", Sophie Ibbotson, duta besar pariwisata Uzbekistan untuk Inggris, kepa Lonely Planet.
Pemerintah Uzbekistan sangat yakin bahwa langkah-langkah keselamatan dan kebersihan baru, yang diterapkan di seluruh sektor pariwisata akan melindungi wisatawan dari Covid-19.
Jadi, jika pelancong terinfeksi virus corona, negeri itu siap memberikan kompnesasi. Jaminan nasional tersebut melindungi wisatawan yang mengunjungi Uzbekistan dalam tur grup. Dengan syarat mereka menggunakan operator tur lokal. Sementara kompensasi sebesar US$3.000 setara dengan biaya perawatan medis yang akan diterima warga di negara itu jika mereka terinfeksi.
Travel: Turis Indonesia Bebas Visa ke Uzbekistan
Untuk memikat kembali wisatawan mancanegara, pemerintah Uzbekistan telah meluncurkan skema sertifikasi untuk akomodasi dan bisnis wisata lainnya. Sertifikasi tersebut untuk memenuhi pedoman higienis baru.
Meskipun sertifikasi untuk bisnis pariwisata ini tak wajib, jika perusahaan pariwisata ditemukan tak memenuhi standar protokol kesehatan, dan ditemukan menjadi sumber infeksi, mereka diwajibkan membayar biaya perawatan medis pelanggan.
Uzbekistan mengizinkan kedatangan turis dari Cina, Israel, Jepang, dan Korea Selatan. Namun bagi kedatangan dari Eropa dan Inggris harus menghabiskan 14 hari dalam karantina.
Keputusan Uzbekistan untuk segera menerapkan lockdown pada pertengahan Maret, menempatkan negara itu sebagai destinasi yang tingkat kematian akibat virus korona terendah di dunia, dengan hanya 19 kasus yang dilaporkan dalam populasi hampir 33 juta.
Negara ini terkenal dengan arsitektur dari era Jalur Sutera (Silk Road) yang penuh ornamen indah. Pariwisata di Uzbekistan telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, berkat skema bebas visa baru yang tersedia untuk warga lebih dari 80 negara.
Menara Kalyan atau Kalyan Minaret adalah menara dari kompleks masjid Po-i-Kalyan di Bukhara, Uzbekistan dan salah satu landmark paling terkenal di kota ini. Foto: Kalpak Travel
Ketika negara-negara di seluruh dunia mulai membuka kembali perbatasan mereka kepada pengunjung internasional, mereka memaksakan persyaratan mereka sendiri untuk masuk. Sementara, Uzbekistan tak mensyaratkan apapun.
Kamboja misalnya, mengumumkan mengambil jalur yang berlawanan, mengharuskan turis membayar deposit US$3.000 pada saat kedatangan serta biaya untuk tes Covid-19. Mereka juga meminta turis membiayai dirinya sendiri selama menjalani karantina.