TEMPO.CO, Jakarta - Grand Indonesia sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta sudah mulai buka pada era new normal ini. General Manager Marketing Communication and Operations PT Grand Indonesia, Kantoro Permadi mengatakan pengelola terus memantau aktivitas kunjungan selama periode pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ini.
"Karena mal merupakan destinasi wisata belanja, kami menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Kantoro melalui siaran daring pada Sabtu, 20 Juni 2020. Dengan begitu, para pengunjung punya kebiasaan baru ketika berbelanja.
Susana Mal Grand Indonesia di hari pertama dibuka, Senin 15 Juni 2020/Imam Hamdi
Kantoro Permandi mengatakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 ini harus disosialisasikan demi membangun kepercayaan para pengunjung, tenant (penyewa), dan karyawan. Untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik, pengelola Grand Indonesia menyiagakan gugus tugas untuk memastikan semua berjalan baik.
Mengenai jumlah pengunjung, Kantoro mengatakan, Mal Grand Indonesia hanya boleh menerima pengunjung separuh dari kapasitas biasa. "Kami mengidentifikasi area yang berpotensi terjadi keramaian," kata dia. Misalkan ada gerai yang menggelar diskon dan menjadi daya tarik pengunjung, maka petugas akan mengatur supaya tidak terjadi kepadatan.
Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Beberapa pusat perbelanjaan bahkan tutup sebagian dan hanya membuka bagian supermarket, apotek dan ATM. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Di Mal Grand Indonesia terdapat sekitar 400 tenant. Semua penyewa telah mendapatkan panduan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. "Kalau belum bisa menerapkan, berarti belum boleh buka," kata Kantoro. Adapun tenant yang belum diizinkan beroperasi adalah bioskop. "Kami menunggu arahan pemerintah DKI Jakarta."
Pengunjung yang menggunakan lift bisa memanfaatkan sensor tanpa sentuhan untuk menuju lantai tertentu. "Untuk menjaga jarak di lift dan lobi pintu masuk, kami sudah memasang garis sebagai penanda," katanya. Untuk bertransaksi, dia menyarankan para pengunjung menggunakan metode cashless atau tanpa uang tunai.