Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai George Floyd Tewas, Festival Juneteenth Jadi Tak Biasa

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Anggota Ginga Brasil ikut ambil bagian dalam pertunjukan jalan saat memeriahkan Juneteenth, atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi, di Minneapolis, Minnesota, AS. 19 Juni 2020. REUTERS/Eric Miller
Anggota Ginga Brasil ikut ambil bagian dalam pertunjukan jalan saat memeriahkan Juneteenth, atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi, di Minneapolis, Minnesota, AS. 19 Juni 2020. REUTERS/Eric Miller
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saban tahun, seluruh Amerika Serikat libur nasional pada 19 Juni. Pada hari itu, di tahun 1865, semua orang kulit hitam yang diperbudak dibebaskan dari perbudakan.

Hari itu lalu disebut sebagai Juneteenth, yang dirayakan orang-orang Afro-Amerika dengan acara masak-memasak, parade, festival komunitas, menyanyikan lagu "Lift Ev'ry Voice and Sing" dengan penuh perasaan.

Juneteenth atau Hari Kebebasan – meskipun akarnya adalah penghapusan perbudakan yang epik – menjadi rutinitas. Namun, pada 2020, Juneteenth bukan lagi perayaan biasa. Pasalnya kematian warga kulit hitam Minnesota George Floyd oleh poisi kulit putih AS, Derek Chauvin, menciptakan gelombang protes di seluruh negeri, bahkan dunia.

Selain Floyd, diskriminasi terhadap warga Afro-Amerika dalam pencegahan virus corona, membuat banyak orang kulit putih Amerika, menyadari pentingnya Juneteenth.

Baca: Inilah Festival Kelas Dunia yang Harus Disaksikan pada 2020

"Ini adalah salah satu pertama kalinya sejak 60-an, di mana permintaan global, permintaan antargenerasi, permintaan multiras untuk perubahan sistemik," kata pakar segregasi dari Cornell University Profesor, Noliwe Rooks.

"Ada beberapa pemahaman dan pengakuan pada titik ini, bahwa ada sesuatu dalam DNA negara yang harus dibatalkan."

Kathy Boyum (kiri) dipeluk oleh Jeffrey Edwards saat ikut ambil bagian dalam Juneteenth, atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi guna memperingati akhir perbudakan di Texas pada 1865 di Minneapolis, Minnesota, AS, 19 Juni 2020. REUTERS/Eric Miller

Perayaan Lebih Multiras

Perayaan Juneteenth, pada Jumat, 19 Juni 2020, ditandai dengan pawai warga dari Pantai Timur hingga Pantai Barat AS. Diriuhkan pula dengan demonstrasi pembangkangan sipil, bersamaan dengan ekspresi kegembiraan warga Afro-Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangkaian pembunuhan oleh polisi terhadap warga kulit hitam, menurut Al Jazeera, menjadikan perayaan Juneteenth cenderung lebih multiras.

"Saya pikir tahun ini akan menarik untuk membuat orang kulit putih merayakan dengan kami, bahwa kita bebas," kata veteran tentara David J Hamilton III yang berusia 35 tahun kepada kantor berita The Associated Press. Hamilton telah mengorganisir pawai Juneteenth dan protes melalui lingkungan yang didominasi orang kulit hitam, Hispanik dan imigran di wilayah Brooklyn di New York.

Hamilton, yang berkulit hitam, mengatakan tahun ini adalah pertunjukkan pertamanya "Juneteenth dengan perayaan yang sama dengan Fourth of July atau Memorial Day".

Usher Raymond IV, seorang musisi pop dengan karir selama puluhan tahun, menulis tentang pertama kali ia mengenakan kemeja Juneteenth, yang dengan tanda coretan pada tulisan 4 Juli.

Tanggal "kemerdekaan untuk rakyat kami, orang kulit hitam, sebenarnya 19 Juni 1865: hari ketika berita Proklamasi Emansipasi akhirnya mencapai beberapa orang terakhir di Amerika yang masih dalam perbudakan".

Di Tulsa, sehari sebelum kampanye presiden yang direncanakan pada hari Sabtu, 20 Juni 2020, untuk Donald Trump, Pendeta Al Sharpton dan Tiffany Crutcher, saudara kembar dari seorang pria kulit hitam yang dibunuh oleh seorang perwira polisi kota pada tahun 2016, merencanakan ceramah mengenai konsekuensi prasangka rasial.

Beccasodes, yang tidak memberikan nama asli, berbicara kepada pengunjuk rasa saat ikut ambil bagian dalam Juneteenth, atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi, di Baltimore, Maryland, AS, 19 Juni 2020. REUTERS/Rosem Morton

Mereka berceramah di distrik Greenwood, di situs yang dikenal sebagai Black Wall Street, di mana puluhan blok bisnis milik warga Afro-Black dihancurkan oleh massa kulit putih, dalam kerusuhan ras yang mematikan hampir seabad yang lalu.

Di Washington, DC, dan di seluruh negeri, aktivis yang berafiliasi dengan gerakan Black Lives Matter menjadi tuan rumah. Mereka menggelar Juneteenth secara live maupun virtual untuk merayakan sejarah perjuangan pembebasan Afro-Afrika. Menurut Al Jazeerasebanyak 275 acara perayaan Juneteenth dihelat di 45 negara bagian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

4 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

6 jam lalu

Manggara Sijabat (tengah) menyampaikan pernyataan usai mengikuti sidang aksi bela Rempang di Pengadilan Negeri Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

14 jam lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

14 jam lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

17 jam lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

1 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

1 hari lalu

Duta Besar AS yang baru untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya kepresidenan AS di Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret, di markas besar PBB di New York, AS, 1 Maret 2021. [REUTERS / Mike Segar]
Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

1 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.