TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata Bali berada di titik nol saat pandemi virus corona. Kabar bagusnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersiap membuka sektor pariwisata -- yang diperkirakan pada Agustus.
Untuk mempersiapkan pembukaan tersebut, Pemprov membentuk tim meninjau akomodasi turis, yang melibatkan Dinas Pariwsata, Dinas Kesehatan dan asosiasi hotel.
“Dari penyelenggara pariwisata sudah siap semua (menerima wisatawan),” kata wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar Jumat, 19 Juni 2020.
Ia menjelaskan, setiap hotel memiliki standar rinci pencegahan penularan Covid-19 yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lokasi dan keperluan. Menurutnya, tugas pemerintah memastikan bahwa protokol kesehatan itu dilaksanakan.
Selain sarana akomodasi seperti hotel, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengklaim, objek wisata di Bali telah siap menerima wisatawan dan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.
Baca: Saat Pandemi Covid-19, Bali Raih Destinasi Wisata Populer Dunia
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Bali ini juga menyatakan, pihaknya tengah merancang agar wisatawan yang nantinya datang ke Bali tidak hanya untuk liburan, tapi bisa tetap bekerja sehingga waktu tinggal menjadi lebih lama,“Nanti kami rancang, termasuk soal visanya,” ujarnya yang akrab disapa Cok Ace.
Soal target wisatawan, Cok Ace menjelaskan, mengutamakan wisatawan domestik. Namun, ia melihat Australia dan Cina masih menjadi pasar utama untuk wisatawan asing, “Kami harus cek, karena Australia dan Cina belum tentu buka hingga Oktober 2020,” ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, mulai 9 Juli 2020 akan menerapkan pola new normal di beberapa sektor, kecuali pendidikan dan pariwisata, “Pariwisata akan dibuka bertahap,” ujarnya.
Jika, setelah 9 Juli 2020 transmisi lokal di Bali menurun, pariwisata dijadwalkan dibuka pada Agustus khusus untuk wisatawan domestik. September dijadwalkan wisatawan asing sudah bisa berkunjung ke Bali.
“Ini hanya ancang-ancang. Sangat bergantung pada dinamika Covid-19 di Bali,” ujar Koster.
MADE ARGAWA