TEMPO.CO, Jakarta - Industri perhotelan bersiap kembali menerima tamu selama pandemi virus corona (Covid-19). Mereka menggunakan berbagai strategi untuk menaikkan kembali tingkat hunian atau okupansi. Salah satunya, membangun kepercayaan para tamu mengenai kebersihan, keamanan, dan kenyamanan.
"Kami tidak mau mengintimidasi tamu hotel dengan kata-kata new normal (normal baru) yang mungkin akan menakutkan. Kami ubah bilang new lifestyle (gaya hidup baru) karena yang baru ini semua aturan guidelines (pedoman)," kata Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego saat konferensi pers daring yang diadakan tiket.com, Rabu, 17 Juni 2020.
Menurut Eduard, pedoman protokol kesehatan atau tata cara dalam pencegahan Covid-19, unsurnya telah diutamakan dalam industri perhotelan sebelum pandemi. Kini, menurutnya, segala hal yang bertaut kebersihan adalah keutamaan layanan hotel.
Baca: Strategi Jual Kamar Hotel di Tengah Pandemi Corona
"Standar kebersihan ini dinaikkan lagi tentang higiene," ujarnya. Ia menambahkan, beberapa hal baru yang menunjang itu antara lain meminimalkan sentuhan dan kontak langsung, "Kami tidak mau main-main dengan kejadian (pandemi) ini," katanya.
Eduard menjelaskan, Artotel terbagi dalam 14 properti. Sebagian dari properti keseluruhan itu ada yang sedang tutup dan sudah buka. "Ini sudah masuk tahap ketiga, harus survive (bertahan)," ucapnya terkait beberapa properti Artotel yang sudah buka.
Sekarang, ia menambahkan, langkah yang dilakukan adalah membuat permintaan (create demand). "Kami harus hunting season," ujarnya.
Sementara itu, Vice President of Accommodation tiket.com Cisyelya Bunyamin menjelaskan, sudah lebih dari satu bulan belakangan, pihaknya memastikan partner hotel memiliki label tiket CLEAN, fitur baru untuk memastikan protokol kesehatan.
"Partner sudah ada sekitar 4.000 hotel domestik dan internasional. Kebanyakan 80 persen domestik, sisanya Singapura, Thailand, Malaysia," katanya.