Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pegunungan Bintang: Kopi Arabika Premium di Ketinggian Jayawijaya

image-gnews
Kopi Pegunungan Bintang ditanam di atas ketinggian 1.500-2.000 mdpl, yang menghasilkan kopi arabika berkualitas tinggi. Foto: @kopipegununganbintang
Kopi Pegunungan Bintang ditanam di atas ketinggian 1.500-2.000 mdpl, yang menghasilkan kopi arabika berkualitas tinggi. Foto: @kopipegununganbintang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berada di lereng Gunung Jaya Wijaya, puncak tertinggi di nusantara, Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Menariknya, wilayah kabupaten ini berada di ketinggian 400-2.000 mdpl. Ketinggian itu, membuat Kabupaten Pegunungan Bintang menjadi salah satu sentra kopi arabika. Istimewanya, semuanya diolah secara tradisional.

Pada umumnya kopi arabika di Indonesia ditanam pada ketinggian 1.500 mdpl. Tapi, petani kopi Pegunungan Bintang menanam kopi arabika pada ketinggian 1.800 hingga 2.000 mdpl. Pada ketinggian ini, udara sangat dingin dengan suhu 18 - 23 celcius.

Suhu udara yang dingin, berkabut dan intensitas cahaya matahari yang kurang membuat buah kopi matang lebih lama di pohon. Inilah yang menjadikan kopi arabika Pegunungan Bintang berbeda dan berkualitas sempurna. Proses pematangan buah yang lama menjadikan zat gizi akan menumpuk dan rasa kopi cenderung lebih asam.

Para petani di kabupaten tertinggi di Indonesia itu, mengenal tanaman kopi pada 1970-an. Benih kopi arabika typica didatangkan langsung dari Kabupaten Dogiyai dengan pesawat kecil oleh misionaris Belanda.

Kopi arabika Pegunungan Bintang ditanam di Lopkop, Sabin, Distrik Okbab. Andaka, Distrik Okbibab serta Nangultil, Distrik Kiwirok. Selain ditanam secara organik, biji kopi dipanen secara manual, hasil panen juga diproses secara manual dengan tangan manusia bukan mesin. Petani menganggap, panasnya mesin pengolah kopi dapat menurunkan kualitas kopi.

Warga menyeduh kopi arabika dari Pegunungan Bintang. Warga di kabupaten itu mengolah kopi dengan cara tradisional agar kualitas dan aroma kopi tetap terjaga. Dok. Hari Suroto

Kopi Pegunungan Bintang menawarkan parade rasa citrus, berry, jeruk, fruity, sweet chocolate, sugar cane dan peach. Selain dipasarkan di Sentani dan Kota Jayapura, kopi Pegunungan Bintang juga diminati oleh konsumen Australia, Selandia Baru, Belanda dan Amerika. Para ekspatriat yang bekerja di Sentani, kerap mengirimkan kopi ini pada keluarga di negara asalnya. Selain itu kopi ini sering dijadikan oleh-oleh bule yang pulang kampung ke negaranya.

Kopi bukan satu-satunya daya tarik Kabupaten Pegunungan Bintang. Di kalangan arkeolog, Suku Eipo di Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan suku yang memiliki daya tarik unik, “Orang Eipo penutup jalan paling dramatik dari masa kapak batu ke dunia digital dalam satu generasi... tanpa baca Aristoteles,” ujar Prof. Dr. Wulf Schiefenhoevel, kepala proyek atau field director, dari penelitian “Mensch, Kultur und Umwelt im  zentralen Bergland von Irian Jaya” (Manusia, Budaya dan Lingkungan di Pegunungan Sentral Irian Jaya).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek itu bermula pada 1974-1976, yang melibatkan para peneliti di geologi, meteorologi, geografi, pertanian, botanik, zoologi, antropologi fisik, antropologi dental, kesehatan, ethnomedicine, linguistik, etnografi, etnomusikologi, kelakuan, dokumentasi film. Proyek harus dibatalkan 1976 karena ribut-ribut di Papua sebelum disiplin lain mulai kerja, upamanya arkeologi.

Meskipun berada di area terpencil, warga Kabupaten Pegunungan Bintang terus memajukan daerahnya. Di antara mereka terdapat 60 sarjana, “Warga Eipo bahkan memprakarsai pembuatan hidroelektrik yang memungkinkan warga memperoleh pasokan listrik 24 jam,” ujar Schiefenhoevel.

Warga meskipun pada era internet, membuat kapak batu dari batu andesit, “Masih dipakai untuk mas kawin dan ritual, mungkin hanya saru di dunia, di mana budaya prasejarah masih hidup,” ujar Schiefenhoevel.

Timpalan Schiefenhoevel, Dr. Marian Vanhaeren dari Universitas Bordeaux tertarik dengankehidupan warga Kabupaten Pegunungan Bintang, meneliti Suku Eipo. Dari artefak lukisan di dalam gua, mereka menemukan manusia pertama tiba di Tanah Papua 40.000 atau 50.000 tahun yang lalu.

Gua Emok Tum di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dokumen Dr. Marian Vanhaeren dan Prof Wuld Schienfenhovel

Lalu, 8.000 tahun lalu nenek moyang Papua, menanam keladi, tebu, sayur lilin (Saccharum edule) dan sayuran hijau dengan protein, (Runggia klossii). “Orang Papua mempunyai darah (genom) dari orang Denisova lebih-lebih banyak dari orang di Eropa dan daerah lain,” ujar Vanhaeren.

HARI SUROTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

7 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

Personel Operasi Damai Cartenz 2024 melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang memastikan masyarakat tak diganggu TPNPB-OPM


Satgas Operasi Damai Cartenz Sebut KKB Bunuh Kepala Kampung Modusit di Pegunungan Bintang

15 hari lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
Satgas Operasi Damai Cartenz Sebut KKB Bunuh Kepala Kampung Modusit di Pegunungan Bintang

Menurut Satgas Operasi Damai Cartenz, KKB menuding kepala kampung yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) itu sebagai mata-mata TNI dan Polri.


Kapolda Papua Perintahkan Pecat Polisi yang Aniaya Istri Hingga Tewas, Ini Kilas Kasusnya

46 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Kapolda Papua Perintahkan Pecat Polisi yang Aniaya Istri Hingga Tewas, Ini Kilas Kasusnya

Kapolda Papua meminta Propam Polda Papua memecat oknum polisi berinisial RK yang menganiaya istri hingga tewas. Bagaimana kasusnya?


Personel Gabungan TNI-Polri Operasi Damai Cartenz gelar Razia Jelang Rapat Pleno KPU Pegunungan Bintang Papua

25 Februari 2024

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Personel Gabungan TNI-Polri Operasi Damai Cartenz gelar Razia Jelang Rapat Pleno KPU Pegunungan Bintang Papua

Operasi Damai Cartenz 2024 memastikan keamanan dan ketertiban serta mencegah potensi gangguan di depan KPU Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.


Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

18 Desember 2023

Pojok Kopi NTB Mall (Dok. M. Huzaini Areka)
Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

Sebulan terakhir ini hadir dua lokasi tempat minum kopi di Islamic Center Kota Mataram, yakni Pojok Kopi dan Cafe Moly.


Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

25 Oktober 2023

Master S.O.E. Series, racikan single-origin espresso dari kopi Arabika asal Ethiopia.(Tomoro Coffee)
Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

Master S.O.E. Series Tomoro Coffee hasil kolaborasi Dale Harris, World Barista Champion 2017 dan Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018.


Deretan Restoran di New York yang Didirikan Artis Hip Hop

7 Oktober 2023

Boggie Down Grind Cafe. (dok. Boggie Down Grind Cafe)
Deretan Restoran di New York yang Didirikan Artis Hip Hop

Deretan restoran ini dapat menjadi rekomendasi untuk pecinta hip hop saat liburan ke New York


Sisir Lagi Oksibil, Satgas Damai Cartenz Sebut Total Tembak 5 KKB Pembuat Onar

1 Oktober 2023

Satgas Damai Cartenz gabungan TNI Polri Klaim Lumpuhkan 4 KKB. Dok. Polri
Sisir Lagi Oksibil, Satgas Damai Cartenz Sebut Total Tembak 5 KKB Pembuat Onar

Satgas Damai Cartenz menembak satu lagi anggota KKB pembuat Onar di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.


Satgas Damai Cartenz Sebut Berhasil Tembak 4 KKB Pembuat Onar di Oksibil Papua

30 September 2023

Satgas Damai Cartenz gabungan TNI Polri Klaim Lumpuhkan 4 KKB. Dok. Polri
Satgas Damai Cartenz Sebut Berhasil Tembak 4 KKB Pembuat Onar di Oksibil Papua

4 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang Papua dilumpuhkan oleh Satgas Damai Cartenz.


TNI-Polri Tembak Mati Anggota OPM yang Hendak Menyerang Pesawat Sipil di Bandara Oksibil

23 September 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
TNI-Polri Tembak Mati Anggota OPM yang Hendak Menyerang Pesawat Sipil di Bandara Oksibil

Seorang anggota OPM tewas tertembak pasukan TNI-Polri saat mereka hendak menyerang pesawat sipil yang mendarat di Bandara Oksibil, Papua Pegunungan.