Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta Bersolek Sambut New Normal

image-gnews
Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta, masih tutup hingga pertengahan Juni 2020 akibat pandemi Covid-19. Pengelola destinasi wisata di hutan pinus itu membenahi berbagai fasilitas dan ornamen menyambut new normal. Foto: TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta, masih tutup hingga pertengahan Juni 2020 akibat pandemi Covid-19. Pengelola destinasi wisata di hutan pinus itu membenahi berbagai fasilitas dan ornamen menyambut new normal. Foto: TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pandemi Covid-19 membuat destinasi wisata Hutan Pinus Mangunan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tutup total selama tiga bulan terakhir. Sejumlah akses menuju tempat wisata di kawasan perbukitan Kecamatan Dlingo itu masih dipalang bambu, pada Kamis, 11 Juni 2020.

Suasana jalanan begitu sepi. Padahal dalam tiga tahun terakhir, destinasi wisata ini dikunjungi lebih dari 2 juta wisatawan setiap tahun. Namun selama pandemi Covid-19 terjadi, masyarakat dan pengelola wisata tak tinggal diam.

Mereka membenahi sejumlah fasilitas di destinasi wisata yang sempat disambangi Presiden Joko Widodo pada akhir September 2018 dan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Juni 2017, itu. Beberapa fasilitas menyesuaikan dengan kebutuhan protokol kesehatan dalam masa new normal pandemi Covid-19.

Di objek wisata Omah Kukusan atau Rumah Hobbit dan komplek Seribu Batu misalkan, penduduk setempat bergotong royong mendandani gerbang masuk, memasang wastafel untuk tempat mencuci tangan, dan mengganti ornamen yang sudah kusam di makan usia.

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Seorang tokoh perintis wisata Hutan Pinus Mangunan yang juga Ketua Koperasi Noto Wono -lembaga yang menaungi sejumlah wisata di Desa Mangunan, Purwo Harsono, mengatakan kawasan itu harus tetap bisa menjadi andalan kunjungan di masa new normal. "Salah satu karakter wisatawan yang datang ke Mangunan itu senang selfie. Maka keragamanan objek di Mangunan ini menjadi daya tarik utama," ujar Ipung, begitu Purwo Harsono biasa disapa.

Menurut Ipung, wisatawan tak suka sesuatu yang monoton. Sebab itu, dalam persiapan new normal ini, pengelola objek wisata telah membenahi beberapa fasilitas yang dulu belum selesai ditata tapi sudah dibanjiri wisatawan. Contoh, gerbang masuk objek Seribu Batu yang kini dibenahi sehingga lebih artistik. Bambu-bambu kukusan menuju Rumah Hobit dirapikan.

Jembatan-jembatan kayu, ruang teater terbuka, hingga papan penanda juga diperbaiki sehingga lebih menawan. Jumlah wastafel di setiap sudut juga ditambah dan ditempatkan pada titik-titik strategis yang mudah dilihat dan diakses.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ipung mengatakan sejak mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata pada awal tahun 2015, Desa Mangunan di Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, ini terus berbenah. Tempat itu bukan lagi kawasan yang identik dengan kesan terpinggirkan, miskin, susah, terkungkung, dan keterbatasan.

Saat ini di kawasan Mangunan sudah ada 10 titik kawasan wisata yang dikelola masyarakat. Kegiatan menyadap getah pinus sudah dihentikan dan berganti dengan pengelolaan hutan berbasis pelestarian.
Sektor ekonomi masyarakat tumbuh pesat. Dalam lima tahun terakhir, ada 400 usaha baru yang muncul, mulai dari restoran, homestay, transportasi, shuttle, pedagang kuliner, hingga bengkel.

Kuliner khas Mangunan, yakni thiwul yang dulu diolok-olok sebagai makanan orang miskin kini diburu wisatawan. Para lansia juga diberdayakan dalam kelompok budaya gejog lesung untuk menyambut wisatawan. Pada tahun 2019, menurut Ipung, Mangunan menyetorkan pendapatan asli daerah sekitar Rp 2,8 miliar.

Kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH Yogyakarta, Aji Sukmono mengatakan awal mulanya Hutan Pinus Mangunan yang luasnya sekitar 130 hektar itu hanya kawasan hutan biasa yang tak tergarap maksimal. Kondisinya sepi dan jarang dilewati.

Setelah mulai dikelola berbasis wisata atas izin pemerintah daerah dan DPRD DI Yogyakarta, kawasan itu ditata menjadi destinasi wisata dan ramai pengunjung. Hutan Mangunan kini menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

10 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

14 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

3 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.