Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulau Arguni: Tebing Karst Prasejarah, Pasir Putih, dan Kambing

image-gnews
Warga menyambut wisatawan mancanegara yang kapal pesiarnya membuang sauh, sebelum menuju Raja Ampat, Papua. Dok. Hari Suroto
Warga menyambut wisatawan mancanegara yang kapal pesiarnya membuang sauh, sebelum menuju Raja Ampat, Papua. Dok. Hari Suroto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teluk Berau, Papua, menyimpan potensi wisata bahari yang besar. Salah satunya di Arguni, pulau karang berbentuk unik di Teluk Berau, Fakfak, Papua Barat. Pulaunya berlekuk-lekuk dengan banyak tanjung dan teluk.

Pulaunya berpasir putih dan banyak anggrek liar tumbuh di pulau itu. Pesona bawah air sekitar Pulau Arguni juga tak kalah elok. Pecinta selam dan snorkeling, kerap menyambanginya sebagai alternatif destinasi selam yang mapan seperti Raja Ampat.

Secara sosiologis, Pulau Arguni juga menjadi pusat Pertuanan Arguni yang dipimpin oleh seorang raja bermarga Pauspaus. Rumah Raja Arguni ada di pulau ini. Ciri khas rumah Raja Arguni berdinding pelepah sagu. Perawakan Raja Arguni yang bule, membuat warga menyebutnya sebagai Raja Bule, karena secara turun temurun albino atau berkulit putih.
 
Wisatawan yang bertandang ke pulau itu, bisa menjumpai rumah-rumah warga yang berderet di samping jalan yang terbuat dari semen. Kumpulan rumah itu terus berderet ke atas bukit, mengikuti kontur topografi daratan. 
 
Sehari-harinya, penduduk Arguni hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi. Sedangkan untuk MCK, mereka mengandalkan air sumur yang payau.
 
Di seberang Pulau Arguni terdapat Pulau Kambing. Tak seperti namanya, di pulau itu tak seekor kambing pun yang dijumpai. Namun, pulau itu memiliki pasir putih dengan nyiur di sepanjang garis pantai. 
 
Kambing-kambing di Pulau Arguni, meskipun berukuran kecil, mereka lincah dan mampu berlompatan di dinding tebing. Dok. Hari Suroto
 
Justru, kambing-kambing malah banyak di Pulau Arguni. Wisatawan bakal terheran-heran bila pertama kali bertandang ke sana. Pasalnya, populasi kambing di pulau ini lebih banyak daripada jumlah penduduk. Saat ini penduduk Arguni sekitar 300 KK. Kambing-kambing di Pulau Arguni oleh pemiliknya dibiarkan bebas berkeliaran begitu saja.
 
Untuk menandai kepemilikan masing-masing kambing, biasanya pemilik memberikan identitas kalung warna-warni dari tutup botol minuman. Pada umumnya, kambing-kambing Arguni berukuran tubuh kecil dan kurus karena harus berebut makanan dengan yang lain. Harga kambing ini cukup fantastis, Rp6 juta hingga 8 juta untuk seekor kambing jantan siap potong.
 
Tapi kambing-kambing itu terbilang lincah. Mereka mampu memanjat dinding karang yang terjal. Bahkan sangat lincah meloncat dari tebing karang yang satu ke tebing karang yang lain. Tidak jarang, ada saja kambing yang lompat jendela masuk ke dalam dapur mencari nasi.
 
Selain memelihara kambing, warga juga melaut mencari ikan. Dengan hasil perikanan yang melimpah, selain dijual ke British Petroleum LNG Tangguh, nelayan Arguni mengolah ikan menjadi ikan asin dan abon ikan.
 
Dibandingkan dengan kampung-kampung lainnya di Teluk Berau, Arguni cukup beruntung karena memiliki akses sinyal telepon seluler. Sekitar bulan Juli setiap tahunnya, Arguni menjadi destinasi wajib bagi wisatawan mancanegara. Kapal pesiar mereka buang sauh di dekat pulau itu. Dari Bali, biasanya kapal pesiar mampir ke Pulau Arguni sebelum menuju Raja Ampat.
 
Pulau Arguni mulai dikenal di Eropa ketika pada tahun 1678, pelaut Johannes Keyts berlayar di Teluk Berau. Ia membuat sketsa gambar-gambar tebing prasejarah di Teluk Berau. Tebing-tebing karst memang menjadi daya tarik lain pulau itu. 
 
Tebing-tebing sarat dengan peninggalan prasejarah itu pula, yang pada 1937-1938, membuat tim ekspedisi the Forschungsinstitut fur Kulturmorphologie of the University of Frankfurt melakukan eksplorasi di Pulau Arguni.
 
Hasil eksplorasi di Pulau Arguni ditulis oleh J. Roder dengan judul Ergebnisse einer Probegrabung in der Hohle Dudumunir auf Arguni, Mac Cluer-Golf (Holl. West Neuguinea), 1940, yang menyebutkan keberadaan situs gua penguburan, situs hunian prasejarah dan situs lukisan tebing prasejarah berwarna merah di Teluk Berau, Fakfak.
Rumah-rumah warga mengikuti kontur tanah, berderet hingga perbukitan. Dok. Hari Suroto
 
Masyarakat setempat mempercayai warna merah pada gambar tebing prasejarah berasal dari darah dan terabadikan di bagian tengah dinding batu karang. Simbol berwarna merah itu sudah ada ribuan tahun lalu.
 
Untuk cap tangan berwarna merah, kisah lisan menuturkan, telah ada ketika nenek moyang mereka tenggelam dan sempat memegang Pulau Arguni.
 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

15 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

16 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.


Tiga Pencuri Kambing Sisakan Jeroan di Bojongsari Depok Buron, Tinggalkan 1 Temannya yang Tertangkap

30 November 2023

Misnih, 80 tahun, menunjukkan kandang yang kini kosong melompok di Jalan Nusa Indah RT 02 RW 07 Kelurahan Curug, Bojongsari, Depok, Kamis, 6 Juli 2023. Pencurian kambing menyisakan jeroan di kandang kembali terjadi di Depok.  TEMPO/Ricky Juliansyah
Tiga Pencuri Kambing Sisakan Jeroan di Bojongsari Depok Buron, Tinggalkan 1 Temannya yang Tertangkap

Polsek Bojongsari Depok masih memburu tiga pencuri kambing yang hanya menyisakan jeroan di dalam kandang.


4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 28 Juni 2022. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan 12.200 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat yang akan digunakan untuk mengendalikan penyebaran PMK di 17 kabupaten di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.


Resep Becek Kambing Khas Kebumen, Kuliner Tradisional yang Lezat

6 Juli 2023

Nasi becek di rumah makan Bu Prapti Jalan dr Sutomo 13 Nganjuk menjadi makanan khas masyarakat setempat. Makanan ini banyak diburu pelancong luar kota yang menyukai cita rasa gulai dan daging kambing. TEMPO/Hari Tri Wasono
Resep Becek Kambing Khas Kebumen, Kuliner Tradisional yang Lezat

berikut cara memasak becek kambing yang dapat diaplikasikan di rumah.


5 Kiat Menyimpan Daging dalam Kulkas

30 Juni 2023

Ilustrasi daging sapi beku. squarespace.com
5 Kiat Menyimpan Daging dalam Kulkas

Ada beberapa cara menyimpan daging dalam kulkas


Hari Raya Idul Adha, Baznas: Tren Kurban Meningkat Setiap Tahun

30 Juni 2023

Sejumlah pekerja mengemas potongan daging hewan kurban milik warga di Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 9 Juli 2022. Perusahaan daerah tersebut menerima layanan pemotongan hewan kurban sekaligus pengemasan daging kurban dari masyarakat sampai empat hari ke depan dan sampai saat ini telah ada sekitar 168 ekor sapi dan 17 ekor kambing yang siap dipotong. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Hari Raya Idul Adha, Baznas: Tren Kurban Meningkat Setiap Tahun

Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas RI mengungkapkan tren kurban yang meningkat setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha.


Resep Sederhana Bumbu Sate Kambing

29 Juni 2023

sate kambing (antaranews.com)
Resep Sederhana Bumbu Sate Kambing

Sate kambing salah satu pilihan resep sederhana untuk hidangan Idul Adha


Resep Nasi Bukhari Paha Ayam

29 Juni 2023

Ilustrasi nasi bukhari. Masala.tv
Resep Nasi Bukhari Paha Ayam

Hidangan nasi bukhari tak hanya berbahan kambing, bisa juga menggunakan paha ayam


Resep Nasi Kebuli Kambing untuk Hidangan Idul Adha

29 Juni 2023

Resep Nasi Kebuli Daging Kambing/sumber: cookpad.com
Resep Nasi Kebuli Kambing untuk Hidangan Idul Adha

Nasi kebuli beraroma rempah dengan campuran irisan daging kambing