Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset OYO Indonesia: Bisnis Hotel Bangkit Oleh Wisata Domestik

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Seorang pegawai hotel mengenakan masker dan pelindung wajah membersihkan meja di restoran di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Bali, Jumat, 5 Juni 2020. Penggunaan pelindung wajah, masker, pengaturan jarak serta pembersihan dengan disinfektan merupakan persiapan menuju era normal baru di dunia usaha pariwisata Bali. Johannes P. Christo
Seorang pegawai hotel mengenakan masker dan pelindung wajah membersihkan meja di restoran di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Bali, Jumat, 5 Juni 2020. Penggunaan pelindung wajah, masker, pengaturan jarak serta pembersihan dengan disinfektan merupakan persiapan menuju era normal baru di dunia usaha pariwisata Bali. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis perhotelan atau industri hospitality, terbilang paling parah mengalami imbas negatif wabah virus coronaPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut tingkat okupansi hanya 10-15 persen. Penutupan wilayah dan pembatasan jarak fisik membuat orang enggan bepergian dan menginap di hotel.

Namun, tingkat okupansi yang rendah itu diimbangi dengan lama inap yang meningkat. Jika sebelumnya tren pemesanan didominasi oleh penginapan untuk jangka pendek-menengah.

Rata-rata lama menginap para tamu 1-3 hari. Bahkan dalam sebulan terakhir, terdapat lebih banyak pemesanan kamar yang dilakukan untuk jangka panjang, dengan rata-rata durasi menginap 7-14 hari.

Tren ini diperkirakan juga didukung adanya imbauan untuk karantina mandiri setidaknya selama 14 hari, bagi mereka yang bepergian dari negara atau kota lain. Mereka yang menginap dalam jangka panjang juga didominasi tamu yang tidak dapat bekerja dari rumah, seperti para tenaga medis dan pekerja di sektor vital (perbankan dan logistik).

Namun usai pandemi dalam masa new normal, hotel diprediksi bakal pulih perlahan-lahan dengan hidupnya pariwisata domestik. OYO Indonesia, melakukan riset terkait perubahan kebiasaan, tren dan preferensi masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata.

Menurut OYO Indonesia, destinasi wisata domestik diprediksi  semakin digemari dan bertumbuh pada pascapandemi dan era normal baru.

Menurut Country Head Emerging Business OYO Indonesia, Eko Bramantyo, hal ini disebabkan karena industri pariwisata juga masih dituntut untuk menjalankan operasional sesuai dengan protokol kesehatan. Protokol tersebut berpengaruh pada melambungnya harga tiket transportasi. Dengan begitu wisatawan lebih memilih destinasi wisata yang tak begitu jauh dari tempat tinggal mereka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan domestik tersebut mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal. Para wisatawan juga diprediksi cenderung melakukan perjalanan ke tujuan yang lebih terpencil, dan tidak banyak kerumunan orang.

New normal juga mendorong wisatawan cenderung memilih staycation di hotel budget, dengan skala kecil yang memberikan pengalaman menginap unik.

Hotel-hotel butik dengan kapasitas yang lebih kecil ini, akan lebih diminati karena dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam new normal. Pasalnya, para tamu menghindari kerumunan orang demi menjaga jarak sosial dan higienitas terjamin saat menginap.

Bobox ditujukan untuk milenial yang ingin hangout atau staycation. Foto: @bobobox_id

Selain itu, OYO juga memprediksi bahwa peran teknologi akan menjadi lebih krusial dalam mendukung industri wisata dan hospitality.

Salah satu poin penting peranan teknologi di industri hospitality adalah mempersiapkan industri untuk memberi rasa aman bagi para pelanggan ketika mereka harus bepergian. Salah satu yang mengalami peningkatan, adalah pemesanan kamar melalui mekanisme pemesanan tanpa kontak fisik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

2 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

9 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

10 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

14 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences
Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen


Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

22 hari lalu

The Lamandau (thelamandau.com)
Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

Staycation di Ibu Kota sembari menikmati suasana yang bertolak belakang dengan Jakarta di hari kerja bisa jadi pilihan saat Libur Lebaran.


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

25 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

28 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

29 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.