Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Safari Prigen Bersiap Dibuka Sambut New Normal

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Maret lalu, Taman Safari Prigen di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ditutup sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19. Taman Safari itu menjadi salah satu destinasi wisata yang ditutup, bersama ratusan objek wisata lainnya.

Seiring dengan kebijakan pemerintah provinsi Jawa Timur yang akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Jawa Timur.

Nah, menjelang diberlakukannya era kenormalan baru lembaga konservasi Taman Safari Prigen melakukan berbagai persiapan, terutama terkait penerapan protokol kesehatan. Menurut GM Taman Safari Prigen, Dias Yonadie, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, "Terutama penerapan protokol kesehatan bagi pengunjung dan staf," ujarnya.

Ia menyebutkan, setiap pengunjung diharuskan memasuki bilik disinfektan yang sebelum memasuki area loket. Tempat mencuci tangan dan hand sanitizer akan disediakan di berbagai sudut, untuk memudahkan para pengunjung menjangkaunya.

"Staf yang berhubungan langsung dengan pengunjung, juga menggunakan shield face," ujar Dias. Para staf mengenakan baju Alat Pelindung DIri (APD), agar terlindungi dari virus. 

Menurut Dias, Taman Safari Prigen untuk tahap awal hanya mengoperasikan Safari Adventure, yakni atraksi wisata dengan berkeliling area taman safari, untuk menyaksikan koleksi binatang. Rutenya sudah ditentukan oleh pihak Taman Safari Prigen. Bus-bus yang digunakan, kursinya diberi tanda untuk pembatasan jarak antar penumpang.

Untuk sementara, kunjungan wisatawan dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas maksimum, yang mencapai 6.000 orang per hari. Menurut Dias, selama Taman Safari Prigen ditutup sejak Maret lalu, pihaknya terus menjaga kesehatan dan ketercukupan pangan satwa koleksi mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengelola lembaga konservasi pun membuka donasi bagi masyarakat dan pecinta satwa, agar keberlangsungan hidup satwa tidak terganggu selama pandemi Covid-19. Untuk memantau donasi, bisa dilihat pada akun resmi balai konservasi. 

Taman Safari Prigen selain menawarkan wisata konservasi satwa, juga memiliki fasilitas Baobab Safari Resort, dengan 148 kamar berfasilitas  hotel bintang empat. Pengunjung bisa menyaksikan kawanan binatang liar yang berkeliaran di sekitar resor. Selain itu terdapat Jungle Camp, penginapan berkonsep rumah di tengah hutan. Jungle Camp terdiri dari lima unit rumah, yang bisa disewa untuk pengunjung.

Petugas memasang tanda dilarang duduk di dalam bus wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Kebun binatang ini telah ditutup sejak akhir Maret 2020, untuk mengekang penyebaran virus corona. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Sementara untuk kegiatan korporat, Taman Safari Prigen menyediakan ruang pertemuan berkapasitas 300 orang di Kilima Ballroom. Dan berberapa ruang pertemuan berkapasitas 40 orang. Sementara restorannya, menawarkan hidangan nusantara dengan pemandangan suasana Afrika. 

ANTARA | SAFARI PRIGEN 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

5 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, mengungkapkan alasan pihaknya menuntut bebas pemelihara landak Jawa, Nyoman Sukena.


Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

5 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

JPU Kejati Bali menuntut bebas terdakwa I Nyoman Sukena, warga Badung, yang memelihara satwa dilindungi, Landak Jawa


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

11 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.


KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

12 hari lalu

Sekretaris Ditjen Kelautan dan Ruang Laut, Kusdiantoro saat menjelaskan Inovasi pendanaan Coral Bond merupakan obligasi karang pertama di dunia setelah Rhino Bond tahun 2022 yang fokus pada biota terestrial. Dok. KKP
KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

Obligasi terumbu karang menjadi alternatif pembiayaan tata kelola kawasan konservasi. Hasil kerja sama Bank Dunia beserta KKP, Bappenas, dan BPDLH.


Saran BRIN untuk Cegah Penularan Mpox

15 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Saran BRIN untuk Cegah Penularan Mpox

Penerapan kembali disiplin protokol kesehatan seperti masa pandemi Covid-19 perlu dilakukan demi mencegah penularan Mpox.


Selandia Baru Naikkan Biaya Masuk Turis Asing Mulai Oktober 2024

15 hari lalu

Paparoa Great Walk, wisata untuk yang suka berpetualang. Dok. Tourism New Zealand
Selandia Baru Naikkan Biaya Masuk Turis Asing Mulai Oktober 2024

Selandia Baru akan menaikkan biaya masuk bagi pengunjung internasional konservasi serta pariwisata dari Rp337 ribu menjadi Rp962 ribu.


19 Agustus Diperingati Hari Orangutan Internasional, Ini 6 Fakta Tentang Orangutan

31 hari lalu

Aksi orangutan di Semenggoh Nature Reserve Sarawak, Sabtu 29 Juni 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
19 Agustus Diperingati Hari Orangutan Internasional, Ini 6 Fakta Tentang Orangutan

Setiap 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Internasional yang berfokus pada konservasi orangutan dan habitat alaminya.


5 Pesut Mahakam Mati Sepanjang Tahun Ini, Nekropsi: Gagal Jantung, Gagal Napas, Infantisida

48 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
5 Pesut Mahakam Mati Sepanjang Tahun Ini, Nekropsi: Gagal Jantung, Gagal Napas, Infantisida

Sebanyak tiga dari kematian lima Pesut Mahakam itu didapati di kawasan taman nasional perairan.


Telkom Kumpulkan Generasi Muda Pada Bootcamp Peduli Konservasi

48 hari lalu

Foto bersama peserta Program Edukasi Konservasi PT. Telkom, di area konservasi Bukit Siregol, Desa Kramat, Purbalingga, Jawa Tengah, 26 Mei 2024. Program ini bertujuan untuk mewadahi generasi muda dan berbagai komunitas lingkungan untuk melakukan sharing knowledge mengenai keilmuan konservasi, kebencanaan dan lingkungan. Dok. Telkom
Telkom Kumpulkan Generasi Muda Pada Bootcamp Peduli Konservasi

Program diharapkan dapat meningkatkan optimisme terhadap kehidupan berkelanjutan yang lebih baik.


Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Penggiat Konservasi Menyerah Advokasi di Daerah

52 hari lalu

Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Istimewa
Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Penggiat Konservasi Menyerah Advokasi di Daerah

Kalau maksimal advokasi itu sebanyak 50 kali, sebanyak 60 kali yang sudah dilakukan tetap tak hentikan deforestasi Suaka Margasatwa Rawa Singkil.