TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ari Juliano Gema menyampaikan berbagai strategi yang perlu dilakukan sebelum membuka kembali aktivitas pariwisata.
Ari Juliano mengutip pesan dari Presiden Joko Widodo agar tidak tergesa-gesa membuka kembali destinasi wisata meski kondisi new normal sudah diberlakukan di sejumlah sektor dan daerah dengan kasus Covid-19 yang melandai. "Presiden Joko Widodo mengintruksikan untuk tidak tergesa-gesa," kata Ari Juliano dalam keterangan tetrulis di Jakarta, Senin 2 Juni 2020.
Di masa pemulihan nanti, Ari Juliano mengatakan, sektor pariwisata fokus mendorong mobilisasi wisatawan domestik. "Tentunya dengan melihat kesiapan masing-masing daerah," kata dia. "Kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala daerah yang wilayahnya paling siap untuk menerima wisatawan dan memulai penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19."
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyiapkan langkah dan strategi untuk mengantisipasi penurunan wisatawan dengan menyiapkan protokol tatanan hidup baru atau new normal di sektor pariwisata. Protokol itu akan diterapkan saat suatu daerah siap untuk kembali menerima wisatawan.
Sebelum kembali membuka sektor pariwisata, Ari Juliano mengatakan masyarakat perlu dibiasakan dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Dengan begitu, saat sudah dibuka kembali, wisatawan akan nyaman datang ke Tanah Air.
Protokol kesehatan secara umum, Ari Juliano melanjutkan, sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dan disosialisasikan secara masif kepada masyarakat, sehingga tahu apa yang harus dikerjakan baik tentang menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun dalam jumlah banyak.
Adapun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety atau CHS yang akan diterapkan di berbagai destinasi wisata Tanah Air. Tujuannya, tak hanya menyiapkan destinasi yang lebih baik sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan dalam new normal nanti, tapi juga dalam menerapkan disiplin bagi masyarakat.