Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kupatan Kendeng, Meriah Tapi Terasa Berbeda Saat Pandemi

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Warga mengarak ketupat dalam acara Ketupatan Kendeng 2019, ketupat lengkap dengan sayurnya itu dibagi-bagikan kepada warga. Acara berlanjut hingga malam dengan hiburan wayang kulit. Namun acara Kupatan Kendeng 2020 tak begitu ramai karena pandemi virus corona, dengan adanya penerapan aturan pembatasan jarak fisik. Foto: @alinursahid
Warga mengarak ketupat dalam acara Ketupatan Kendeng 2019, ketupat lengkap dengan sayurnya itu dibagi-bagikan kepada warga. Acara berlanjut hingga malam dengan hiburan wayang kulit. Namun acara Kupatan Kendeng 2020 tak begitu ramai karena pandemi virus corona, dengan adanya penerapan aturan pembatasan jarak fisik. Foto: @alinursahid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi Kupatan Kendeng di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang,  Jawa Tengah, dianggap warga terasa berbeda tahun ini, karena pandemi virus corona (Covid-19). "Kupatan Kendeng tetap diadakan, tapi kami ikut social distancing. Enggak begitu banyak (orang), tapi tetap meriah walaupun cuma sedikit," kata Sukinah, petani Pegunungan Kendeng, saat berbagi cerita dalam percakapan daring video yang diadakan komunitas wisata budaya Koko Jali, Sabtu, 30 Mei 2020.

Kupatan Kendeng adalah tradisi yang diadakan tiap tahun pada 5 Syawal, yakni setelah Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Sukinah menceritakan, meski suasana Kupatan Kendeng tetap meriah, namun tidak begitu ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Perbedaan dulu teman-teman dari luar bisa datang ke Desa Tegaldowo (Rembang)," tuturnya. Ia menambahkan, ada sekitar 50 orang warga yang ikut dalam tradisi Kupatan Kendeng.

Perayaan Kupatan Kendeng adalah ritual yang mempertemukan beras dan air. Kemudian, pawai membawa ketupat yang disusun menjadi gunungan. Gunungan ketupat itu dipikul bersama-sama untuk warga saling berbagi makanan.

Tradisi itu sebagai ungkapan rasa syukur, karena tanah pertiwi yang telah menghidupi manusia dengan berbagai hasil alam, terutama pertanian. Prosesi lanjutan dalam tradisi itu juga mengusir hama. Hama yang dimaksud bukan hanya wereng atau tikus. Tetapi dimaknai pula untuk mengusir segala hal yang merugikan pertanian atau merusak lingkungan.

Saat pandemi virus corona, warga Pegunungan Kendeng pun telah menyiapkan ketahanan pangan. Menurut Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, Gunretno menjelaskan keadaan pandemi membuat kesiapan yang berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Situasi corona ini lumbung pangan dikedepankan dulu. Tapi dengan kebutuhan dulur (saudara ) kota yang butuh pangan, desa bisa berkontribusi," tuturnya.

Pendiri Koko Jali, Max Andrew Ohandi juga berbagi cerita, ia saling mengenal dengan warga Kendeng pada 2016. Saat itu, para perempuan petani Pegunungan Kendeng menyambangi Jakarta. Mereka menyampaikan protes pembangunan tambang semen di Pegunungan Karst Kendeng.

Warga sedang menyiapkan ketupat dan sayur, untuk acara Kupatan Kendeng 2019. Untuk tahun 2020, Kupatan Kendeng tak begitu ramai karena batasan jarak fisik. Foto: @alinursahid

Dari perkenalan itu, Max sempat berkunjung ke kawasan Kendeng. Waktu itu, ia sempat merasakan suasana Kupatan Kendeng. "Sangat sejuk, rumah di hamparan sawah, tidur (menginap) malam ditemani suara sapi. Pengalaman luar biasa, sebelum Kupatan Kendeng dimulai."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Tak Pakai Isu Wadas untuk Serang Ganjar di Debat Capres, TKN Ungkap Alasannya

12 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengikuti debat capres perdana di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat pertama mengangkat tema soal Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Tak Pakai Isu Wadas untuk Serang Ganjar di Debat Capres, TKN Ungkap Alasannya

Dalam debat capres, Ganjar menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran HAM masa lalu


Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.


Unnes Beri Anugerah Konservasi untuk Menteri ESDM, Mahasiswa Tiup Peluit Beri Kartu Merah

8 Juni 2023

Protes mahasiswa saat pemberian anugerah konservasi oleh Universitas Negeri Semarang kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, pada Kamis, 8 Juni 2023. Istimewa
Unnes Beri Anugerah Konservasi untuk Menteri ESDM, Mahasiswa Tiup Peluit Beri Kartu Merah

Mahasiswa unjuk rasa di acara penganugerahan yang bertepatan dengan Dies Natalis ke-58 Unnes.


Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Landmark ikan bandeng sebagai identitas daerah penghasil ikan bandeng di Pati, Jawa Tengah, 1 Oktober 2020. Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan terletak di jalur pantai utara Jawa (Pantura). Juwana terkenal dengan industri kerajinan kuningan dan juga Usaha Pengolahan Ikan (UPI) khususnya pengolahan ikan Bandeng Presto. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.


Warga Kendeng Surati Jokowi soal Banjir Berkepanjangan, Sampaikan 4 Tuntutan

19 Januari 2023

Warga melewati jalan yang tergenang banjir di Karangturi, Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 3 Januari 2023. Intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat 30/12/2022 menyebabkan akses jalan utama sepanjang satu kilometer di desa tersebut terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter dan sebanyak kurang lebih 1.500 jiwa terisolasi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/
Warga Kendeng Surati Jokowi soal Banjir Berkepanjangan, Sampaikan 4 Tuntutan

Sejumlah warga Kendeng menyurati Presiden Jokowi atas timbulnya banjir berkepanjangan di sekitar Pegunungan Kendeng.


Tanggul Sungai Kaliombo Pati Jebol, Diduga Karena Tandusnya Pegunungan Kendeng

16 Desember 2022

Warga mengikuti upacara HUT ke-72 RI di Pegunungan Kendeng, Kedumulyo, Pati, Jawa Tengah, 17 Agustus 2017. Berdasarkan hasil kajian dan pemantauan Komnas HAM sejak Juni 2015 hingga Agustus 2016, ditemukan dampak negatif atas keberadaan pabrik semen terhadap hak atas kesehatan, hak atas lingkungan hidup, dan hak atas air. ANTARA
Tanggul Sungai Kaliombo Pati Jebol, Diduga Karena Tandusnya Pegunungan Kendeng

Air dari Pegunungan Kendeng diduga tidak terserap karena vegetasi yang berkurang, langsung turun ke bawah membuat tanggul Sungai Kaliombo jebol.


Satu Warga Tewas Terjebak Banjir 2 Meter di Dalam Rumah di Pati

1 Desember 2022

Tim SAR gabungan memgevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Tambakkromo dan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis dinihari 1 Desember 2022. (ANTARA/ HO-SAR Semarang)
Satu Warga Tewas Terjebak Banjir 2 Meter di Dalam Rumah di Pati

Banjir menerjang tiga kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu malam, 30 November 2022.


Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di  Oemah batik Tiga Negeri  di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem.  Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan  Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.


Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

23 September 2022

Seorang pembeli melihat kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini dilaksanankan untuk menyambut hari Kartini dan akan berlangsung hingga 25 April 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.