Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengelola Hotel Cari Win-win Solution dalam New Normal Plus CHS

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Start up travel ternama asal Jerman, Tourlane, pada 8 April 2020 merilis hasil riset yang salah satunya menetapkan Bali sebagai pulau terpopuler di dunia. Penetapan tersebut menggunakan metode pencarian dari jumlah tanda pagar (tagar) di Instagram. Dok. Kemenparekraf
Start up travel ternama asal Jerman, Tourlane, pada 8 April 2020 merilis hasil riset yang salah satunya menetapkan Bali sebagai pulau terpopuler di dunia. Penetapan tersebut menggunakan metode pencarian dari jumlah tanda pagar (tagar) di Instagram. Dok. Kemenparekraf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengelola tempat wisata harus menerapkan kondisi new normal dalam pelayanan mereka. Tak terkecuali pengelola hotel, juga melaksanakan protokol kesehatan kepada para pegawai dan tamu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan memastikan kenyamanan serta keamanan tamu.

Hanya saja, dalam situasi wabah corona sekaligus menyambut new normal pariwisata, pengelola hotel harus jeli betul dalam memperhitungkan biaya yang dikeluarkan serta potensi pemasukan. Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association atau IHGMA, Bali, Ketut Swabawa mengatakan setiap pimpinan hotel harus menyiapkan standar operasional prosedur atau SOP dalam menghadapi pariwisata dengan konsep new normal.

Yang perlu diperhatikan oleh pengelola hotel, menurut dia, adalah penerapan standar yang baru akan mempengaruhi biaya operasional. "Biaya operasional akan meningkat dan memengaruhi profit yang rendah," katanya. Sebab itu, Swabawa melanjutkan, harus ada win-win solution atau jalan keluar yang sama-sama menguntungkan bagi pengelola hotel dan tamu di tengah kondisi pasar yang masih lesu ini.

Swabawa menjelaskan, di masa new normal belum tentu wisatawan sepenuhnya berani melakukan perjalanan. Sementara pengelola destinasi wisata atau penginapan/hotel harus mengeluarkan biaya untuk mematuhi protokol kesehatan dengan berbagai cara.

Dalam standar operasional prosedur yang memuat prinsip Cleanliness, Health dan Safety atau CHS sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pengelola destinasi wisata atau hotel harus menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi protokol kesehatan di masa new normal.

Beberapa di antaranya adalah menyediakan sejumlah tempat cuci tangan, hand sanitizer, memeriksa suhu tubuh pengunjung, sampai mengubah pola pikir dan perilaku petugas agar siap menerima tamu dalam situasi normal baru. "Karyawan harus memilki kemampuan multitasking, mampu bekerja sama dengan vendor, dan menyiapkan paket-paket wisata menarik," ucap Swabawa yang juga akademikus itu.

Ketut Swabawa mengatakan standar operasional prosedur new normal pariwisata harus diterapkan oleh semua lini pariwisata, dari maskapai penerbangan, hotel, transportasi, kuliner, destinasi wisata, dan sebagainya. Dia mencontohkan, jangan sampai ketika pengelola hotel sudah membangun standar yang sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, namun layanan transportasi belum menerapkan pakem yang sesuai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu juga jika suatu hotel telah menerapkan protokol kesehatan yang otomatis membutuhkan biaya tinggi, sehingga membuat harga kamar hotel menjadi lebih mahal. Namun di lain pihak ada pengelola hotel yang nakal, tidak menerapkan protokol kesehatan yang memadai, sehingga biaya operasionalnya rendah dan banting harga kamar untuk mendapatkan tamu. "Tapi ketika ada tamu yang sakit, yang tercoreng adalah nama Bali secara keseluruhan," ucap dia.

I Made Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua IHGMA Bali, mengatakan pada mulanya pengelola wisata bisa jadi akan merasa ribet dengan berbagai aturan baru di masa new normal ini. Dia mencontohkan maskapai Garuda Indonesia misalnya, butuh waktu selama empat jam sebelum terbang karena harus memastikan setiap penumpang dalam keadaan sehat dan memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan.

"Tapi semua prosedur itu harus dilaksanakan demi keamanan dan kenyamanan bersama," kata I Made Ramia Adnyana di Denpasar, Selasa 26 Mei 2020. Dia meyakini segala ketentuan baru di masa new normal semata demi meningkatkan kualitas pariwisata.

Saat ini, Made Ramia menjelaskan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah menyiapkan sejumlah standar operasional prosedur dalam menyiapkan pariwisata Bali ke era new normal. "SOP itu akan dikirim ke semua industri untuk mempersiapkan diri menghadapi new normal, mulai dari kedatangan wisatawan di bandara, proses imigrasi dengan menerapkan protokol kesehatan, transportasi, masuk ke hotel, dan sebagainya," ujarnya.

Nantinya SOP tersebut akan disampaikan ke Gubernur Bali dan menjadi Instruksi Gubernur atau regulasi lainnya. Pembukaan Bali untuk aktivitas pariwisata rencananya akan dimulai dari kawasan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC Nusa Dua. Setelah itu, ke Ubud, Kuta, dan kawasan wisata lainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

7 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

9 jam lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

22 jam lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

1 hari lalu

Pemandangan Gunung Lycabettus, Athena, Yunani. Unsplash.com/Lazarescu Alexandra
7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

1 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

1 hari lalu

Sejumlah wisatawan melewati bebatuan di danau biru Situ Cilembang, Desa Hariang, Kecamatan Buah Dua, Sumedang, Jawa Barat, 20 Februari 2016. Danau berair biru dan sangat jernih ini mulai dikenal dan ramai diperbincangkan di media sosial baru-baru ini. TEMPO/Prima Mulia
Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

2 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.