Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebaran Ini, Tak Ada Syawalan Bersama Sultan HB X dan Paku Alam X

image-gnews
Seorang warga mencium tangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X didampingi istrinya, GKR Hemas saat bersilaturahmi Syawalan di Bangsal Pagelaran, Kraton Yogyakarta, Jumat (24/8). TEMPO/SUryo Wibowo
Seorang warga mencium tangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X didampingi istrinya, GKR Hemas saat bersilaturahmi Syawalan di Bangsal Pagelaran, Kraton Yogyakarta, Jumat (24/8). TEMPO/SUryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yogyakarta memiliki tradisi rutin, mengikuti open house dan halal-bihalal pascalebaran atau Syawalan. Acara tersebut selalu dinanti warga.

Pasalnya, mereka bisa bertemu langsung dan bersalaman dengan Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (Sultan HB X). Serta Raja Pura Pakualaman yang menjabat Wakil Gubernur DIY Paku Alam X.

Syawalan selalu digelar di Kompleks Kantor Gubernur DIY di Kepatihan Yogyakarta itu. Dan usai bersalaman dengan Sultan HB X dan Paku Alam X, warga disuguhi beragam kuliner secara gratis. Seperti dawet ayu, soto, empal gentong, nasi liwet sampai aneka jenang.

Namun karena pandemi Covid-19 ini belum usai, tradisi Syawalan bersama raja itu ditiadakan. Ketua Sekretariat Gugus Tugas COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswantana, mengumumkan secara resmi lebaran tahun 2020 ini, Pemda DIY tidak menggelar kegiatan halal-bihalal dan open house-syawalan bersama Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

“Penyebaran virus harus tetap diwaspadai dengan tidak mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” ujar Biwara Selasa 26 Mei 2020.

Biwara menuturkan pelaksanaan open house dan halal-bihalal dinilai dapat mengkonsentrasikan massa dengan mobilitas yang beraneka ragam. Terlebih setiap tahun pelaksanaan halal-bihalal dan open house itu, bisa didatangi di atas 5.000 orang.

“Kami tidak dapat menebak, mana yang sekiranya dari warga yang datang itu sudah terjangkiti virus. Karena adapula seseorang yang terjangkit virus namun tidak memiliki gejala,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh sebab itu upaya pencegahan dilakukan dengan meniadakan kegiatan halal-bihalal tahun ini.

Pemerintah DIY justru mendorong masyarakat semakin berpartisipasi dalam upaya memutus mata rantai Covid-19, dengan aktif melaporkan jika mengetahui ada warga di sekeliling tempat tinggalnya, baru saja datang dari luar daerah.

Masyarakat menyantap beragam kuliner tradisional yang disajikan di acara Syawalan atau halal-bihalal bersama Gubernur DI Yogyakarta di Kompleks Kepatihan, Senin 10 Juni 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

“Kami imbau kepada warga untuk bisa aktif melaporkan jika ada pendatang, khususnya dari daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 ini,” ujarnya.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat selama dua hari terakhir 25-26 Mei 2020, DIY mengalami zero growth atau tidak terjadi ada penambahan kasus positif Covid-19.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

15 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.