TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pariwisata mengumumkan persiapan menyambut era "The New Normal" pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Namun soal kepastian kapan destinasi wisata Yogya resmi dibuka, masih menunggu hasil rekomendasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY.
Dinas Pariwisata DIY menyatakan era New Normal ini merujuk situasi, di mana semua wisatawan akan sangat peduli dan menuntut terhadap standar kebersihan, kesehatan, dan keamanan di destinasi wisata.
"Saat ini kami sedang menyiapkan pemenuhan standar dan fasilitas pendukung kesehatan tersebut, yang akan diberlakukan di semua industri pariwisata DIY termasuk destinasi yang ada," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Kamis petang, 21 Mei 2020.
Singgih mengatakan sejumlah kegiatan persiapan yang kini sedang berlangsung dan akan dilaksanakan, antara lain pembersihan destinasi wisata, perbaikan fasilitas di destinasi wisata, penambahan fasilitas kebersihan, juga penyediaan fasilitas cuci tangan.
"Peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) melalui pelatihan online bidang marketing, manajemen visitor, dan pemanduan juga kami lakukan," ujarnya.
Selain itu, ujar Singgih, Pemda DIY juga merampungkan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) untuk Standar Protokol Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan. SOP diperuntukkan untuk mengatur sektor akomodasi, restoran, transportasi, destinasi dan event yang digelar.
Singgih mengatakan bahwa SOP itu sebelum diterapkan akan di uji coba lebih dulu, "SOP ini juga mengatur pemandu dan destinasi wisata dalam menerima atau melayani wisatawan, yang wajib berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19," ujarnya.
Dengan kepatuhan pada SOP itu, ujar Singgih, akan membuat wisatawan yang menyambangi Yogyakarta merasa lebih aman dan nyaman, saat berkunjung dan menikmati sarana dan prasarana pariwisata di DIY.
Dalam penyusunan SOP ini Pemda DIY melibatkan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY yang menaungi 22 Usaha Jasa Pariwisata (UJP).
Penerapan SOP itu, ujar Singgih, seluruhnya mengacu protokol kesehatan. Sebagai contoh di hotel pada saat wisatawan menginap, akan dirinci prosedur apa saja yang harus diikuti pengelola. Seperti pengecekan suhu badan, penggunaan masker, penanganan kamar setelah tamu check out dan sebagainya.
"Termasuk transportasi, daya tampung mobil menyesuaikan protokol physical distancing dan yang terkait pencegahan penularan," ujarnya.
Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menyemprotkan cairan disinfektan di batuan Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Untuk mencegah penyebaraan virus Corona atau COVID-19 pihak BPCB DIY dan Taman Wisata Candi Prambanan menyemprotkan cairan disinfektan di batuan candi. ANTARA
Selain itu, sebagai persiapan untuk menghadapi masa The New Normal pariwisata di Yogyakarta, Dinas Pariwisata DIY juga melakukan penyiapan informasi ke pasar wisatawan, berupa penyiapan konten video yang berisi serangkaian kegiatan kesiapan di destinasi/desa wisata.
"Kami akan membantu bagaimana destinasi dan pelaku usaha pariwisata dapat menjalankan aktivitasnya kembali, dan meyakinkan wisatawan memperoleh jasa dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO