TEMPO.CO, Jakarta - Italia memasuki fase 2 dari manajemen wabah virus corona pada 3 Mei. Negeri itupun perlahan-lahan membuka kembali, dengan mengizinkan restoran, toko, museum, dan pusat kebugaran, beroperasi lagi.
Setelah menangguhkan semua perjalanan internasional pada pembatasan wilayah Maret lalu, Italia mulai menyambut wisatawan lagi pada 3 Juni. Mengutip Lonely Planet, tak perlu lagi sertifikat kesehatan dan tak ada pula karantina saat turis memasuki Italia.
Menurut RUU baru yang merinci semua langkah Fase 2, wisatawan pertama yang akan disambut kembali adalah warga Uni Eropa dan Wilayah Schengen, serta Monako dan Swiss.
Sementara warga non-UE lainnya dapat pelesiran ke Italia pada 15 Juni jika semuanya berjalan sesuai rencana. Dan di Italia, museum, bar, restoran, dan resor pantai terus memperbarui langkah-langkah keamanan. Mereka juga memastikan semua orang dapat menjaga jarak sosial selama liburan.
Seiring terbukanya perbatasan untuk wisatawan, seluruh bandara Italia akan beroperasi pada 3 Juni. Dinukil dari Brussels Times, pengumuman pembukaan bandara itu, pada Rabu, 20 Juni 2020, oleh Menteri Transportasi dan Infrastruktur Paola De Micheli.
“Adalah mungkin untuk melanjutkan pembukaan kembali semua bandara mulai 3 Juni, ketika penerbangan antar-regional dan internasional akan diizinkan lagi,” ujar Paola De Micheli.
Italia mulai mencabut pembatasan pada 4 Mei. Pada 17 Mei, negara itu membuka kembali sebagian besar toko-toko kecil dan besar, penata rambut, salon kecantikan, bar dan restoran. Misa dan perayaan keagamaan juga dilanjutkan di gereja-gereja Roma, seperti di seluruh negeri, dengan langkah-langkah jarak sosial yang memadai.
Pada 17 Mei, jumlah kematian harian di negara itu turun di bawah 100 untuk pertama kalinya dalam dua bulan, menurut sumber resmi. Ini adalah angka kematian terendah sejak 9 Maret (97 kematian), ketika negara itu mulai mengunci dirinya.