TEMPO.CO, Jakarta - Kempinski Hotels telah membuka kembali semua propertinya di seluruh Cina, "mengikuti tanda-tanda awal pemulihan dan pengurangan lockdown" di negara itu.
Grup hotel itu baru-baru ini melansir kampanye 'Layanan Sarung Tangan Putih' yang baru. Program ini dirancang untuk meyakinkan pelanggan di dunia pasca Covid-19, sambil terus menawarkan layanan mewah.
Michael Henssler, Chief Operating Officer Asia dan anggota dewan manajemen untuk Kempinski Hotels, mengatakan kepada Business Traveller, bahwa hote mereka di Cina telah melakukan pekerjaan besar dalam memastikan kesehatan dan keselamatan tamu dan karyawan.
"Kami selama beberapa minggu sangat erat mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan publik global dan lokal, termasuk WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC),” ujar Henssler.
Kempinski mengoperasikan lebih dari 20 hotel Cina di lokasi termasuk Beijing, Chengdu, Guangzhou, Shanghai, Shenzhen dan Xiamen.
"Orang-orang di sini tidak lagi mencari hotel terbaik, makan malam terbaik atau harga terendah, tetapi untuk pengalaman teraman," kata Henssler. “Ini adalah waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk industri perhotelan dan katering. Perjalanan bukan masalah harga, tetapi masalah keamanan.”
Kempinski mengambil berbagai langkah untuk menciptaan keamanan dan kenyamanan itu. Langkah-langkah termasuk pemeriksaan suhu wajib untuk semua orang yang memasuki hotel, pemurnian udara harian dari outlet makanan, pembersih tangan gratis dan masker wajah untuk semua tamu dan karyawan, dan penegakan hukum lokal tentang jarak sosial di semua restoran dan area umum.
Kempinski mengatakan bahwa program memesan makanan dan memesan secara online bukanlah hal baru bagi sebagian besar restoran di Cina, namun bagi hotel mewah, layanan takeaway adalah pendekatan bisnis baru.
Untuk bisnis baru itu, Kempinski bermitra dengan perusahaan pengiriman makanan terkemuka Meituan dan Eleme APP. Mereka meluncurkan penjualan makanan dan minuman online, yang memastikan layanan tanpa kontak untuk para tamu.
Seorang satpam memantau pemindai termal yang mendeteksi suhu pengunjung di kasino dan hotel Grand Lisboa yang ditutup, setelah wabah Virus Corona di Macau, Cina, 5 Februari 2020. Wabah virus Corona telah menular ke Macau. Sudah 10 kasus ditemukan di kota judi ini. Aparat kesehatan setempat hari ini memberitahukan dua kasus infeksi baru, satu di antaranya perempuan yang bekerja di dunia judi. REUTERS/Tyrone Siu
Kelompok-kelompok hotel besar secara bertahap membuka kembali properti mereka di Cina. Accor baru-baru ini menyoroti bahwa pendapatannya per kamar yang tersedia (RevPAR) di Cina “menunjukkan beberapa pemulihan”. Sementara Hilton minggu ini mengumumkan telah membuka kembali semua hotel yang ditutup di daratan Cina.