TEMPO, Jakarta - Beberapa pantai di Prancis dibuka bertahap untuk menerima pelancong dalam masa mendekati musim panas. Meski demikian pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian penting.
Pemerintah Prancis telah memutuskan mengendurkan karantina pada, Senin, 11 Mei 2020, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency. Masyarakat memanfaatkan kebijakan itu untuk berkunjung ke sejumlah ruang publik, salah satunya pantai.
Ketika beberapa pantai mulai dibuka orang-orang segera pergi berkunjung. Tetapi, keputusan untuk membuka pantai masih tergantung prefektur dalam setiap departemen atau komune.
Selama masa karantina, pantai, taman, hutan ditutup untuk umum. Seluruh penduduk harus berada di rumah sejak 17 Maret hingga 11 Mei untuk menghambat penyebaran virus corona.
Kini, Pemerintah Prancis, memperbolehkan pembukaan beberapa ruang publik. Namun itu dilakukan berdasarkan pemantauan kasus corona permohonan wali kota setempat.
Cannes yang berada di selatan Prancis, salah satu area yang tetap menutup wisata pantai. Sempat diketahui ada 12 peselancar nekat menikmati ombak. Ketika berkunjung ke pantai, pihak berwenang mendekati untuk menyetop aktivitas para peselancar itu.
"Kami berselancar hanya dua jam, lalu empat petugas polisi datang menyuruh kami keluar dari air," kata seorang peselancar Nicolas sambil berkelakar. "Kami akan kembali dalam waktu dekat."
Prefektur di wilayah Loire-Atlantique di barat laut Prancis telah membuka pantai La Baule, Sables-d'Olonne, dan Pornichet.Pantai La Baule dan Pornichet diizinkan untuk dibuka kembali pada Rabu, 6 Mei, dari pukul 08.00 sampai 21.00 waktu setempat. Berenang dan memancing boleh dilakukan. Namun berkumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang tetap dilarang. Aktivitas berjemur juga tidak boleh. Aturan menjaga jarak harus dipatuhi.
Adapun aktivitas pantai lainnya, yaitu di Nice's Promenade des Anglais di French Riviera, buka pada Sabtu, 16 Mei 2020. Pengunjung banyak yang memakai masker. Kegiatan yang boleh dilakukan adalah berenang, memancing, berselancar. Sama seperti aturan di pantai lainnya, tidak boleh berjemur atau hanya berdiam selama berada di pantai.
"Sekarang, kita belum bisa berjemur dan bersantai. Kita semi-bebas," kata seorang pengunjung lokal sebagaimana dilaporkan Reuters. Keadaan itu membuatnya kesal. Namun demikian, momen itu menjadi kesempatan untuk berenang. "Kita bisa menikmati laut yang belum pernah dilihat lagi selama hampir dua bulan," ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengatakane, keadaan pandemi ini membuat semua orang harus waspada. "Virusnya masih ada. Kita semua bertanggung jawab dalam perang melawan Covid-19,” katanya. Ia memperingatkan, bila tak mematuhi aturan, maka pemerintah akan kembali menutup wisata pantai.
ANADOLU AGENCY | REUTERS