TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, mengatakan akan membuka perbatasan pada 3 Juni 2020. Artinya penerbangan ke dan dari Italia sudah bisa dilakukan.
"Italia mengambil "risiko yang diperhitungkan" ketika bergerak untuk lebih memudahkan tindakan penguncian virus korona," ujar PM Giuseppe Conte kepada BBC.
Dia mengatakan "kurva penularan" bisa naik lagi, tetapi negara tidak bisa menunggu vaksin. Ekonomi Italia yang menurun, membuat Italia mengizinkan pariwisata dalam jumlah terbatas. Gym, kolam renang, dan pusat olahraga akan dibuka kembali pada 25 Mei, dan bioskop dan teater pada 15 Juni. Sementara pabrik dan taman telah dibuka sejak 4 Mei lalu.
Wisatawan dari negara Uni Eropa akan dapat memasuki Italia tanpa harus menjalani karantina dua minggu. Langkah-langkah yang diumumkan adalah langkah besar, dalam upaya negara untuk memulai kembali denyut ekonomi. Setelah lebih dari dua bulan terkunci.
Pejabat Italia mengatakan 31.763 orang meninggal dunia akibat virus corona di negara itu, angka tertinggi ketiga di belakang AS dan Inggris. Tetapi tingkat infeksi Italia telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir.
Italia adalah negara pertama di Eropa yang memberlakukan pembatasan nasional, ketika kasus virus corona mulai muncul di wilayah utara pada bulan Februari.
"Kami menghadapi risiko yang diperhitungkan dalam pengetahuan bahwa kurva penularan akan naik lagi," kata Conte dalam pidato yang ditayangkan Sabtu malam, 16 Mei 2020. "Kami harus menerimanya kalau tidak, kami tidak akan pernah bisa memulai lagi."
Conte mengatakan bisnis Italia tidak mampu menunggu sampai vaksin ditemukan, karena bisa mengakibatkan struktur ekonomi dan sosial yang sangat rusak".
Beberapa wilayah Italia menyerukan pelonggaran pembatasan yang lebih cepat, tetapi Conte mengatakan dibuka secara bertahap untuk menghindari gelombang kedua kasus virus corona.
Toko-toko dan restoran-restoran juga akan dibuka kembali mulai 18 Mei, dengan pemberlakukan jarak sosial.
Gereja-gereja Katolik sedang mempersiapkan dimulainya kembali Misa pada hari yang sama, tetapi akan ada jarak sosial yang ketat dan umat harus mengenakan masker. Kepercayaan lain juga akan diizinkan untuk mengadakan layanan keagamaan.
Warga berbincang di bukit Gianicolo setelah pelonggaran lockdown di Roma, Italia, 8 Mei 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pengumuman Conte datang tak lama setelah negara itu, yang dulunya merupakan pusat pandemi global, melaporkan penurunan lebih lanjut dalam jumlah kematian hariannya. Dilaporkan lebih dari 900 kematian pada 27 Maret, tetapi pihak berwenang mengatakan ada 153 dalam 24 jam terakhir.
Awal pekan ini, pemerintah menyetujui paket stimulus € 55 miliar (US$ 59 miliar) yang dirancang untuk mengimbangi dampak ekonomi pandemi pada bisnis dan keluarga.