TEMPO.CO, Jakarta - Jenuh di dalam pesawat, terutama dalam penerbangan jauh, cobalah peranti hiburan audio visual yang ditawarkan maskapai penerbangan.
Umumnya pesawat dengan layanan penuh menyediakan fasilitas hiburan, lengkap dengan penyuara kuping berupa headphone atau headset.
Nah, bila Anda penasaran dengan konektor atau soket penyuara kuping ada yang satu pin atau ganda, ada banyak penjelasannya. Perlu diketahui, pesawat meluncurkan soket dua pin pada 1970-an sebagai bagian dari sistem audio berbasis tabung yang lazim digunakan pada era itu.
Ketika teknologi menuju sistem penyuara kuping elektronik, maskapai masih menggunakan soket dua pin, seperti dikutip dari Make Tech Easier. Namun beberapa pesawat modern telah membarui untuk menggunakan soket pin tunggal. Sedangkan pesawat maskapai penerbangan lawas, masih menggunakan soket dua pin.
Tapi, adapula pendapat lain terkait soket dua pin, yakni soal keuangan dalam jangka panjang. Jika maskapai menyediakan peranti penyuara kuping gratis menggunakan soket dua pin, untuk memastikan headphone atau headset tidak berguna di luar penerbangan pesawat. Hal itu mengurangi keinginan penumpang untuk membawa penyuara kuping tersebut.
Tetapi pendapat lain menyebutkan, bila maskapai menyediakan penyuara kuping yang terpisah. Penumpang tidak bisa menggunakan penyuara kuping soket pin tunggal. Maka, penumpang akan membeli headphone atau headset dengan soket dua pin maskapai. Atau menggunakan adaptor khusus untuk menyambung yang tunggal menjadi soket ganda.
Mengutip Lonely Planet, pendapat sama adalah penggunaan soket dua pin agar penyuara kuping itu tidak dibawa oleh penumpang. Karena, tidak akan bisa digunakan di luar pesawat.
MAKE TECH EASIER | LONELY PLANET