TEMPO.CO, Jakarta - Rusia bakal menjadi hot spot baru penyebaran virus corona. Begitu laporan Business Insider, setelah negara itu mengalami rekor tertinggi pada hari Minggu, 3 Mei 2020.
Rusia mencatat 10.633 infeksi virus corona baru (Covid-19) dalam 24 jam terakhir, kenaikan harian tertinggi sejak wabah mulai menyerang negara itu. Peningkatan ini membuat jumlah total kasus virus corona di Rusia menjadi 134.686, penghitungan ketujuh tertinggi di dunia.
Tetapi tingkat kematian Rusia tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti AS, Italia dan Spanyol. Pada hari Minggu, 58 kematian terkait virus corona lebih lanjut diumumkan, sehingga total menjadi 1.280.
Menurut laporan BBC, Moskow sangat terpukul oleh virus corona, yang mengharuskan sistem layanan kesehatan berjuang untuk mengatasinya. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, pada hari Sabtu, 2 Mei 2020, memperingatkan warga Moskow jangan sampai berpuas diri. Pasalnya, kota itu belum melewati puncak epidemi virus corona.
Sobyanin mengatakan sekitar dua persen dari penduduk di kota itu atau sekitar 250.000 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, setelah menjalani tes. Pada hari Minggu, jumlah total kasus Moskow melonjak dari 5.948 menjadi total 68.606.
Penguncian ketat telah diberlakukan di Moskow, di mana 12 juta warga, telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dengan beberapa pengecualian.
Kepada CNN, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan situasinya tetap "sangat serius", memperingatkan Rusia untuk bersiap menghadapi "fase pandemi yang melelahkan" dalam beberapa minggu ke depan.
Sebelumnya Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengkonfirmasi bahwa ia telah didiagnosis dengan Covid-19. Ia menjadi menteri senior pertama di negara itu yang terkena infeksi virus corona.
Mishustin, yang ditunjuk sebagai PM pada bulan Januari, masih dirawat di rumah sakit pada hari Minggu. Juru bicaranya mengatakan dia merasa baik-baik saja, memungkinkannya bekerja dari rumah sakit.
Pada hari Jumat, menteri perumahan Rusia, Vladimir Yakushev, menjadi menteri senior kedua yang dipastikan terinfeksi Covid-19.
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di sini terus meningkat setiap hari. Pihak berwenang Rusia menyatakan hal itu sebagai peningkatan besar dalam pengujian - lebih dari 40.000 orang per hari, di Moskow saja.
Mereka juga mengatakan hingga setengah dari kasus baru adalah orang tanpa gejala - termasuk yang terdeteksi melalui skrining, seperti petugas kesehatan.
Namun, virus menyebar lebih cepat sekarang di wilayah Rusia - di mana fasilitas rumah sakit tak sebagus di ibu kota dan petugas medis mengeluh mereka tidak memiliki masker dan pakaian pelindung untuk menjaga mereka tetap aman.
Dan bahkan di sini, di Moskow, sekitar 1.700 orang dirawat di rumah sakit setiap hari, menambah tekanan pada sistem kesehatan. Presiden Putin telah memperpanjang periode non-kerja nasional hingga 11 Mei, dengan mengatakan "puncaknya tidak di belakang kita".
Selain itu, Putin mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan untuk secara bertahap mengangkat pembatasan virus corona mulai 12 Mei, tergantung pada wilayahnya.
Pekan lalu, Putin mengakui ada kekurangan alat pelindung untuk tenaga medis yang berada di garis depan krisis virus corona.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui saluran video di Moskow, Rusia 30 April 2020. [Sputnik / Dmitry Astakhov / Pool via REUTERS]
Sebagaimana diulas Business Insider, pada fase awal pandemi ini, Rusia tampaknya mengendalikan virus, tetapi situasinya telah meningkat secara drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Sebagai gambaran seberapa cepat virus berkembang di Rusia, pada 1 April memiliki 2.777 kasus yang dikonfirmasi, sementara pada saat yang sama AS memiliki sekitar 220.000. Pada hari Minggu 3 Mei, AS memiliki 1,16 juta total kasus, dibandingkan dengan 134.000 di Rusia. Rusia sekarang memiliki sekitar 11 persen dari jumlah kasus AS.