TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pintu masuk museum harus ditutup selama pandemi virus corona (Covid-19), tur virtual memungkinkan wisatawan pelesiran ke museum. Museum of Islamic Art (MIA), Doha, Qatar, atau Museum Seni Islam sudah sebulan ini mengabarkan bahwa tutup sementara untuk pencegahan Covid-19.
“Tetapi Anda masih bisa mengunjungi di Google Art, menjelajahi koleksi kami. Ini hampir seperti Anda berjalan di galeri kami," pihak Museum Seni Islam menyampaikan, sebagaimana dikutip Qatar Day.
Tur daring MIA memperkenalkan pengunjung pada beberapa objek karya yang dipamerkan di museum. Dengan tur virtual itu, pengunjung dapat melihat koleksi museum menggunakan komputer pribadi atau ponsel.
Selain Museum Seni Islam (MIA), museum lain seperti Museum Seni Modern Arab (Mathaf) dan Museum Nasional Qatar (NMoQ) telah bergabung dengan Google Cultural Institute.
Dengan koleksi hampir 300 objek dari MIA, Mathaf, dan NMoQ bisa dilihat melalui Google Arts and Culture dalam pembatasan jarak fisik saat ini. Koleksi museum antara lain barang logam, keramik, perhiasan, tekstil, kaca, kayu, dan manuskrip.
Ada pula lukisan seniman Dia Azzawi tahun 1981, Red Sky with Birds, koleksi Mathaf. Kemudian, koleksi NMoQ, beberapa serpihan cangkir peninggalan masa Abbasiyah yang digali di Murwab, situs arkeologi di barat laut Qatar.
Digitalisasi Google memungkinkan pemirsa untuk melihat gambar beresolusigigapixel. Pemirsa juga bisa seakan-akan bergerak di dalam MIA melalui Street View 360 derajat dari ruang pameran, agar lebih intensif mengamati tampilan.
Google Arts and Culture, platform daring yang menyimpan berbagai gambar dari galeri di seluruh dunia. Dan menampilkannya dalam bentuk tiga dimensi.
QATAR DAY | MUSEUM OF ISLAMIC ART