Yang Ingin Jadi Terapis Spa Profesional, Yuk Daftar Pelatihan Ini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak masyarakat yang ingin berkecimpung di sektor jasa industri spa untuk mengikuti pelatihan gratis secara daring. Pelatihan ini diadakan guna meningkatkan keterampilan sumber daya manusia di bidang pariwisata saat wabah corona.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dari sisi budaya, salah satunya adalah spa yang memiliki sejarah dan filosofi perawatan kesehatan pada masa lalu. Potensi tersebut menjadi daya tarik wisata yang memiliki daya saing tinggi di dunia.

"Program pelatihan online ini diharapkan menambah kemampuan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga kian kompetitif dan siap bangkit bersama ketika wabah corona selesai," kata Wisnu Bawa Tarunajaya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin 27 April 2020. Seperti diketahui, spa dan pariwisata saling terkait. Wisatawan butuh relaksasi setelah berwisata, dan spa membutuhkan wisatawan untuk terus berkembang.

Ilustrasi perawatan kecantikan lulur green tea di spa. Shutterstock

Spa masuk dalam 13 bidang industri pariwisata. Dasarnya adalah Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keatif Nomor 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Spa. Di dalamnya tercantum delapan standar minimal pengelolaan spa.

Pelatihan online untuk mereka yang mau menjadi terapis spa atau yang sudah menjadi terapis dan ingin meningkatkan kemampuannya dilakukan pada 20 Mei 2020. Ada tiga jenis pelatihan yang dapat dipilih, yakni Terapis Refleksologi Relaksasi selama 8 hari, Terapis Spa Pratama selama 9 hari, dan Terapis Spa Madya selama 12 hari khusus bagi yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi Spa Pratama. Masing-masing kelas dibatasi sebanyak 20 peserta.

Pendaftaran untuk mengikuti pelatihan online dibuka hari ini, Selasa 28 April 2020 melalui tautan ini. Wisnu Bawa menegaskan semua materi pelatihan disampaikan secara daring dan tidak ada tatap muka. "Pelatihan ini dikhususkan bagi mereka yang terkena PHK oleh tempatnya bekerja," ujarnya.