TEMPO.CO, Jakarta - Dianggap sebagai gunung berapi paling aktif di muka Bumi, Gunung Etna menjadi latar sehari-hari warga Sisilia di Italia. Dan bagi warga Sisilia, hidup di kaki Gunung Etna adalah tugas yang kompleks dan emosional.
Di kota terbesar di Sisilia, Catania, alarm berbunyi di dalam pusat penelitian ilmiah, Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (INGV). Pusat penelitian ilmiah itu memiliki dinding tebal, yang ditutupi dengan puluhan layar menunjukkan permadani bagan, gambar, peta, dan streaming video langsung Gunung Etna. Namun ada satu layar khusus yang menarik perhatian para ilmuwan.
"Gempa bumi, di sisi selatan Etna," kata ahli gunung berapi Boris Behncke ketika dia menunjuk ke sebuah garis yang secara kasar tersentak menjadi coretan. Behncke tahu bahwa gambar sentakan seperti itu, bisa berarti hal-hal besar bagi orang-orang yang hidup dalam bayang-bayang Etna.
Menurut Behncke, seperti yang dinukil dari BBC, Gunung Etna merupakan gunung paling aktif di Bumi. Bahkan dalam jarak 30 km, gunung itu masih menjadi ancaman. Namun, ancaman terbesar tentu kota atau desa yang paling dekat dengan Gunung Etna.
Di Desa Nicolosi, kurang dari 20 km di kaki Gunung Etna, Marisa Mazzaglia warga Sisilia menuju sebuah gereja. Untuk negara yang sangat Katolik, di pulau itu, praktik keagamaan sangat tinggi. Di dalam gereja, lukisan-lukisan besar menggambarkan gunung berapi yang kuat dan para penyembah berlutut di bawah bayang-bayangnya.
Sejumlah wisatawan mengabadikan pemandangan Gunung Etna saat menyemburkan lava di Sisilia, Italia, 28 Februari 2017. REUTERS/Antonio Parrinello
Di puncak bukit yang menghadap Desa Nicolosi, sebuah monumen berdiri dibangun pada 1776. Pada monumen itu terdapat legenda mengenai aliran lahar yang terhenti, yang bercerita mengenai seorang santo meletakkan jubahnya pada lava yang sedang mengalir. Dan lava pun berhenti tak menerjang desa.
Dasar-dasar spiritualitas Mazzaglia muncul saat peristiwa letusan Gunung Etna pada tahun 2001. Ketika aliran lahar makin dekat ke Desa Nicolosi, semua penduduk berdiri dalam keheningan. Dan saat warga mengeluarkan tulang-tulang santo dari dalam gereja, aliran lahar terhenti dan menyelamatkan Desa Nicolosi.
"Di sini lebih dari tempat lain di Bumi, Anda sangat merasakan kekuatan alam," kata Mazzaglia. "Kami sangat terbiasa dengan gangguan alam sehingga, di satu sisi mereka membuat Anda mengagumi alam, tetapi di sisi lain Anda beralih ke Yang Tinggi, Yang Mahatinggi."
Wisatawan biasanya menjadi Gunung Etna, mengambil rute berliku yang kanan kirinya merupakan bekas aliran lahar. Aliran lahar meninggalkan bermil-mil endapan. Di sisi selatan gunung berapi, di titik tertinggi yang wisatawan dapat datangi, sekelompok kecil toko dan restoran telah dibangun di sekitar lift ski yang membawa orang lebih dekat ke puncak.
Pada tahun 1983, sungai lava mengalir di sisi selatan Etna. Lava itu membelah Restoran La Cantoniera menjadi dua, dan akhirnya meratakan seluruh bangunan. Alfio Carone pemilik restoran itu, sempat mengambil gambar saat lahar membelah restorannya. Kini foto-foto itu menghiasi dinding restorannya yang telah dibangun kembali.
"Restoran ini hancur pada tahun 1983 dan dibangun kembali pada tahun 1985", jelasnya. "Kami membangun konstruksi baru di atas lava yang masih hangat," ujar Carone. Meskipun orang-orang melihat restoran itu berada pda lokasi yang buruk, tetapi bagi Carone ada lebih dari logika untuk dipertimbangkan.
“Kami tidak takut untuk memulai lagi di gunung berapi aktif seperti Gunung Etna karena kami sudah memiliki persaudaraan yang hebat dengan gunung berapi itu, dan hidup kami baik-baik saja," ujar Carone.
Setelah alarm di markas INGV berbunyi, Behncke mengirim email ke Francesco Impellizzeri di Desa Nicolosi. Impellizzeri bekerja untuk Perlindungan Sipil, dan menjadi tugasnya untuk menggunakan pengukuran ilmiah tersebut, untuk dikomunikasikan dengan rantai komando di Desa Nicolosi, dalam menghadapi kemungkinan erupsi.
Sejumlah orang ikut mengamati erupsi Gunung Etna di Sisilia, Italia, Sabtu, 27 Juli 2019. REUTERS/Antonio Parrinello
Dengan cara tersebut, diambillah tindakan pencegahan dan penutupan untuk melindungi penduduk lokal dan wisatawan di pulau itu. Impellizzeri adalah pria yang serius dan berbicara jujur. Berbicara di kantornya, ia berbicara tentang proses resmi dan kepraktisan berdasarkan data ilmiah. Para petugas tidak mengharapkan mukjizat yang saleh di sini.
Tapi tetap saja, di atas mejanya sebuah salib tergantung di dinding. Sementara di antara koleksi selusin atau lebih batu lava Etna duduk, terdapat diorama adegan miniatur kelahiran Yesus Kristus. Bagi orang-orang di sini, hidup dalam bayang-bayang Gunung Etna adalah pekerjaan yang kompleks dan emosional.