TEMPO.CO, Jakarta - Petugas taman laut menemukan sekumpulan dugong atau duyung sedang memakan lamun, tumbuhan perairan dangkal. Kawanan dugong itu muncul karena destinasi wisata di perairan Thaland sepi pengunjung karena wabah corona.
Belum lama ini, petugas penjaga pantai di sana juga menemukan belasan rumah penyu di pesisir pantai. Pemandangan ini terbilang langka karena sudah bertahun-tahun tak ada rumah penyu untuk bertelur di sekitar pantai.
Mengutip Bangkok Post, petugas Pusat Operasi Taman Nasional Laut menemukan kawanan dugong itu saat berpatroli di lepas pantai Pulau Ko Libong, Distrik Kantang, pada Rabu, 22 April 2020. Para petugas memperhatikan ada sekitar 22 ekor dugong, termasuk induk dan anaknya.
Sekumpulan dugong itu berenang bebas tanpa gangguan kapal cepat yang mengangkut wisatawan. Petugas taman laut memotret kawanan dugong itu menggunakan kamera drone.
Biasanya, dugong memakan lamun di luar Trang, provinsi paling selatan di Thailand. Survei terbaru menunjukkan populasi dugong naik di Trang yang membentuk kawanan terbesar di Thailand.
Menurut laporan New York Post, rekaman gambar yang diluncurkan Departemen Taman Nasional memperlihatkan 30 ekor kawanan dugong yang sesekali muncul ke permukaan. Keberadaan duyung ini jarang ditemukan di sisi selatan Thailand beberapa tahun belakangan karena ramai kegiatan manusia dan polusi laut.
"Spesies mamalia ini sangat sensitif terhadap kapal cepat dan manusia," kata ilmuwan kelautan Thon Thamrongnawasawat. "Ketika manusia pergi, kawanan duyung ini merasa bebas berkumpul dalam kelompok besar dan mendekati pantai."
Pada Juni 2019, publik dikejutkan dengan gambar seorang dokter hewan di Thailand yang merawat bayi dugong. Meski sempat dirawat, dua bulan kemudian bayi dugong itu mati. Dari hasil autopsi ditemukan sampah plastik di usus bayi dugong yang mengakibatkan peradangan di lambung.
BANGKOK POST | NEW YORK POST