TEMPO.CO, Jakarta - Kapal-kapal pesiar mengalami nasib buruk, karena penolakan di setiap pelabuhan yang akan mereka singgahi. Namun, kini seluruh kapal pesiar telah kembali di titik tujuan terakhir. Kapal pesiar yang memasuki Pelabuhan Genoa, Italia, pada Rabu, 22 April 2020, merupakan kapal terakhir yang menyelesaikan pelayaran wisata keliling dunianya.
Sebelum tiba di Genoa, Kapal Pesiar Costa Deliziosa, yang berangkat dari Venesia dalam perjalanan keliling dunia pada 5 Januari, diidentifikasi oleh Asosiasi Internasional Kapal Pesiar (CLIA) sebagai satu-satunya kapal yang masih membawa sejumlah besar penumpang. CLIA adalah asosiasi yang membawahi 95 persen semua kapal pesiar, termasuk yang dimiliki oleh operator terbesar dalam industri pelayaran mewah.
Costa Deliziosa berlabuh di luar pelabuhan pada hari Selasa, 21 April 2020. Kapal merapat pada pukul 1:30 malam waktu setempat atau Rabu, 22 April 2020. Operasi pendaratan dimulai di kemudian hari. Costa Cruises mengatakan ada 1.519 penumpang dan 898 awak di Deliziosa.
Kedatangan Costa Deliziosa di Genoa mengikuti upaya operator kapal pesiar lainnya, untuk membawa pulang kapal mereka dan memulangkan wisatawan, di tengah berbagai wabah virus yang membuat industri pariwisaya terguncang.
Beberapa kapal telah berjuang untuk menemukan pelabuhan yang aman, namun kerap ditolak karena khawatir penyebaran virus corona. Bahkan kapal lain telah dikenai karantina kontroversial.
Kapal itu semula akan kembali ke Venesia pada 26 April setelah perjalanan selama 113 hari. Kapal itu dibersihkan untuk terus berlayar bahkan setelah operator Costa Cruises - anak perusahaan Italia dari Carnival Corporation yang berbasis di AS - menangguhkan pelayaran lain pada bulan Maret.
Keputusan tersebut mengikuti langkah CLIA yang menghentikan semua operasi dari pelabuhan AS karena pandemi virus corona juga menyerang beberapa kapal.
Kapal Pesiar Costa Deliziosa hanya menurunkan penumpang di Australia karena memiliki tiket penerbangan terjadwal untuk pulang. Sementara penumpang lainnya terus di dalam kapal selama sebulan. Foto: @costa_deliziosa
Meskipun Costa Deliziosa terus berlayar di seluruh dunia, tak satupun penumpang yang meninggalkan kapal lebih dari sebulan. Hanya beberapa penumpang turun dan melakukan perjalanan pulang ketika kapal berhenti di Perth, Australia pada 16 Maret. Satu-satunya penumpang yang diizinkan untuk turun ke darat adalah mereka yang memiliki penerbangan pulang yang telah dipesan.
“Kapal berlabuh di Barcelona pada 20 April di mana 183 penumpang Spanyol dan Portugis meninggalkan kapal dan 112 tamu Prancis,” ujar Costa Cruises kepada CNN Travel.
Otoritas pelabuhan Genoa mengatakan kepada CNN bahwa satu penumpang meninggal dunia pada 6 April, tetapi kematian itu tidak diyakini terkait dengan virus corona. Tes akan dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Para penumpang yang tersisa, termasuk orang Amerika, Italia, dan beberapa warga Prancis, diperkirakan akan meninggalkan kapal dari Genoa.
Docking terjadwal Costa Deliziosa pada hari Selasa, mengikuti kedatangan dua kapal pesiar CLIA lainnya sehari sebelumnya. MSC Magnifica menurunkan para penumpangnya di Marseille, Prancis, mengakhiri perjalanan dunia yang juga dimulai pada bulan Januari.
"Saya pikir aman untuk mengatakan bahwa ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan saya tidak yakin ada yang pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," kata kapten Magnifica, Roberto Leotta, dalam sebuah pernyataan.
"Tapi perjalanannya tidak dramatis sama sekali. Tamu-tamu kami sangat bahagia. Mereka selalu aman, dan mereka telah menerima layanan yang sama seperti pada pelayaran normal," imbuh Leotta. Ia menggambarkan kru dan penumpang di atas kapal sebagai "keluarga besar."
Bila Kapal Pesiar Costa Deliziosa adalah kapal CLIA terakhir yang tiba di pelabuhan, ada satu lagi kapal pesiar dengan beberapa penumpang di dalamnya yang belum merapat, Kapal Pesiar Pheonix Reisen Artania. Kapal tersebut sedang menuju pelabuhan terkahir di Jerman dengan delapan penumpangnya.
Artania berlayar selama 140 hari pelayaran dunia dari Hamburg, Jerman, dan dijadwalkan berlabuh ke Bremerhaven, Jerman, pada 21 Desember 2019. Namun dalam perjalanan, sekitar 36 penumpang dinyatakan positif Covid-19 setelah cek dari pejabat kesehatan Australia pada kedatangan Artania di Fremantle, Australia Barat.
Dalam sebuah pernyataan, Phoenix Reisen operator Artania mengatakan para penumpang kemudian diberhentikan dan dikarantina di rumah sakit setempat. Penumpang lain turun dan dites positif terkena virus corona pada awal perjalanan.
Tiga orang yang berada di kapal sejak itu meninggal - dua penumpang pria dan satu pria. Penumpang yang sehat tetap di atas kapal sampai penerbangan repatriasi mereka, yang terjadi pada 29 Maret. Mayoritas penumpang di dalamnya berasal dari Jerman.
Kapal Pesiar Pheonix Reisen Artania memiliki kasus penumpang yang membawa infeksi virus corona, sehingga membuat kapal itu dikarantina di Australia. Foto: @enaporportosdecaboverde
Artania dikarantina di Fremantle selama 14 hari sebelum diberikan izin untuk meninggalkan Australia pada 18 April. Sekarang Artania melakukan perjalanan kembali ke Jerman melalui Asia Tenggara. Kapal itu akan berhenti di Bali pada tanggal 23 April dan Manila pada tanggal 28 April untuk menurunkan beberapa awak kapal.
Delapan penumpang di Artania memilih untuk melakukan perjalanan kembali melalui laut karena alasan kesehatan. Kapal diharapkan sampai di Bremerhaven pada 31 Mei 2020.