TEMPO.CO, Jakarta - Saat Ramadan, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengecek kemungkinan untuk kembali membuka pusat perbelanjaan atau mal. Peninjauan pembukaan pusat perbelanjaan sedang dipertimbangkan di Dubai.
Kabar itu muncul setelah Pemerintah Abu Dhabi mengumumkan rencana mengurangi penutupan pusat perbelanjaan kala pandemi virus corona (Covid-19), sebagaimana dilaporkan Arab News, Kamis, 23 April 2020.
Departemen Ekonomi Dubai mempertimbangkan saran pembukaan pusat perbelanjaan secara bertahap. Namun ada ketentuan yang wajib dipatuhi, pengunjung mal harus menggunakan masker serta membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Kemudian juga pembatasan jarak fisik (physical distancing).
Ketentuan itu berdasarkan arahan Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Uni Emirat Arab dan Otoritas Manajemen Krisis Darurat dan Bencana Nasional (NCEMA). Ketika nanti pusat perbelanjaan kembali dibuka, maka semua hal yang berkaitan dengan tindakan pencegahan penyakit harus dilakukan.
Bila pusat perbelanjaan kembali dibuka, Departemen Ekonomi Dubai telah memerintahkan pihak mal untuk melakukan sanitasi rutin setiap hari. Kemudian menerapkan pemeriksaan kesehatan semua pengunjung mal. Seluruh mal juga harus memiliki tempat karantina, untuk pemisahan jika ditemukan kasus virus corona.
Pihak pemerintah mengimbau, pengunjung hanya boleh berada selama tiga jam di mal Dubai. Sedangkan untuk pengunjung yang berusia tiga hingga 12 tahun, serta orang lanjut usia (lansia) atau 60 tahun tidak akan mendapatkan izin berkunjung. Ada pula anjuran tidak menyentuh wajah saat berada di luar rumah.
Area parkir mobil mal akan tetap ditutup 75 persen. Sedangkan parkir valet -- memarkirkan kendaraan oleh petugas -- dilarang. Walaupun pembukaan mal sedang dipertimbangkan, namun anjuran tetap mengurangi kegiatan di luar rumah, terutama bila ada anggota keluarga lansia atau bayi.
Pusat perbelanjaan di Uni Emirat Arab ditutup pada Maret untuk mencegah penyebaran virus corona. Saat ini, meski ada pertimbangan membuka pusat perbelanjaan, namun dipastikan destinasi hiburan dan kebudayaan tetap ditutup.
Mengutip Khaleej Times, Otoritas Dubai belum mengumumkan tanggal pembukaan mal dan ruang komersial lainnya. Serangkaian panduan lebih dulu diumumkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Panduan itu untuk memastikan kesiapan retail, ketika pengumuman itu disampaikan.
ARAB NEWS | KHALEEJ TIMES