TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas tidak akan dipotong. Lima destinasi super prioritas itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
"Kami sepakat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, program-program pembangunan lima tourist destination di mana Kementerian Perhubungan terlibat, itu tidak dipotong tapi dimasukkan pada multiyears," kata Luhut yang juga menjabat Menteri Perhubungan Ad Interim dalam rapat kerja virtual dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa 21 April 2020.
Luhut menjelaskan, alasan tidak dipotongnya anggaran pariwisata karena sektor tersebut menjadi salah satu bidang unggulan untuk mendongkrak ekonomi. Dengan begitu, pengembangannya dinilai tidak boleh terganggu. "Pariwisata ini salah satu yang paling cepat bisa rebound, maka jangan sampai terlalu terganggu," kata Luhut Pandjaitan.
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyemprotkan cairan disinfektan di candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Senin 16 Maret 2020. Untuk mencegah penyebaraan virus Corona (COVID-19) pihak BKB menyemprotkan cairan disinfektan di permukaan candi Borobudur. FOTO ANTARA/Anis Efizudin
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun Anggaran 2020, Kementerian Perhubungan mengubah postur anggaran dengan rincian pagu akhir anggaran menjadi Rp 36,99 triliun dari sebelumnya Rp 43,11 triliun. Dengan demikian, terdapat penghematan Rp 6,13 triliun.
Kementerian Perhubungan juga melakukan relokasi anggaran untuk kegiatan percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp 320,7 miliar. Relokasi ini ditujukan untuk pengadaan peralatan pencegahan dan penyebaran virus, pembelian alat pengaman diri, pembelian multivitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh, pembayaran honor dan petugas piket, hingga pengadaan alat dukung seperti termometer.