TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan perlindungan bagi pengusaha di sektor pariwisata agar tetap bertahan selama masa pandemi Covid-19.
Seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Pariwtata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus untuk mitigasi usaha wisata selama pandemi. "Presiden mengarahkan kami untuk melakukan program perlindungan sosial bagi para pelaku wisata dan kementerian merealokasi anggaran Rp 500 miliar," kata Wishnutama, Kamis 16 April 2020.
Untuk merealisasikan upaya perlindungan bagi usaha pariwisata, Wishnutama mengatakan, selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. "Realokasi ini dilakukan dalam berbagai program yang sifatnya padat karya dan akan dikaji dengan kementerian-kementerian terkait," kata Wishnutama.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerapkan berbagai program khusus selama masa darurat Covid-19. Di antaranya menyediakan akomodasi dan transportasi untuk tenaga kesehatan sesuai prosedur standar dari Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Menparekraf Wishnutama memastikan hotel menerapkan prosedur standar kesehatan dari WHO dan Kemenkes sebagai sarana menginap para tenaga medis dan gugus tugas pencegahan Covid-19. Dok. Kemenparekraf
Hingga kini terdapat 1.725 tenaga kesehatan yang mendapatkan fasilitas, seperti penginapan di sejumlah hotel yang berpartisipasi sampai antar-jemput dari tempat penginapan ke rumah sakit. Ada pula gerakan masker kain yang memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dengan target 1 juta masker kain.
"Kami juga menyiapkan program lauk siap saji, seperti lauk dendeng kering, abon, dan sebagainya yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif secara langsung," kata Wishnutama.
Kementerian Pariwisata, Wishnutama melanjutkan, berupaya menyiapkan destinasi wisata yang sesuai saat kondisi sudah pulih pasca-pandemi covid-19. Tempat-tempat wisata tetap menerapkan prinsip higienitas dan sanitisasi yang baik, menawarkan pengalaman yang unik untuk wisatawan, hingga manajemen pengunjung yang tepat sehingga tidak terjadi penumpukan.