TEMPO.CO, Jakarta - Ketika virus corona (Covid-19) mewabah di Singapura, seluruh taman zoologi ditutup sejak 7 April 2020. Semasa penutupan Singapore Zoo untuk pengunjung itu, sebagian binatang dibiarkan bebas berkeliaran, kecuali harimau dan singa.
Suaka Margasatwa Singapura (WRS) belum lama ini mengunggah video penguin yang berkeliaran di sekitar taman. Pada masa penutupan sementara ini, penguin bebas berkeliaran di Singapore Zoo atau Kebun Binatang Singapura, mengutip AsiaOne.
Melalui FaceBook, Suaka Margasatwa Singapura menjelaskan, semasa penutupan, binatang yang boleh berkeliaran mendapatkan manfaat untuk pengayaan. Penutupan kebun binatang membuat penguin menjelajahi banyak hal yang ada di luar kandang.
Sedangkan untuk orangutan di Singapore Zoo, para penjaga kebun binatang menjaga agar kera besar itu tetap terhibur. Tim perawatan hewan Singapore Zoo memberikan permainan baru untuk orang utan, berupa permainan gelembung.
Penutupan sebagai peningkatan keamanan demi menghambat penyebaran virus corona. Adapun Singapore Zoo, setiap tahun dikunjungi 1,7 juta pengunjung. Tetapi penutupan membuat peluang baru untuk akses, para warganet mungkin membutuhkan kabar dan hiburan selama masa penutupan itu.
Suaka Margasatwa Singapura memelihara hampir 15.000 binatang di seluruh taman, yang tersebar di Jurong Bird Park, Night Safari, River Safari, dan Singapore Zoo, yang tetap dalam perawatan selama periode penutupan.
"Kami akan terus berbagi kisah luar biasa tentang keluarga hewan kami dan tim perawatan mereka, selama beberapa pekan mendatang," keterangan Suaka Margasatwa Singapura.
Menurut Lonely Planet, Singapore Zoo termasuk kebun binatang paling menarik. Sebagian kandang terbuka, binatang cukup bebas berkeliaran. Pandangan pengunjung pun tidak terhalang.
Singapore Zoo, adalah salah satu dari sedikit tempat di luar Kalimantan atau Sumatra, yang memungkinkan pengunjung berada di bawah pohon sambil melihat orang utan. Atau, aktivitas rusa dan lemur berlarian melintasi jalan pengunjung. Kebun binatang ini juga terkenal dengan edukasi.
ASIAONE | LONELY PLANET
