TEMPO.CO, Jakarta - Katie Wignall, salah seorang pramuwisata operator walking tour di Kota London. Tentu saja, saat London dinyatakan ditutup (Lockdown) untuk mencegah penyebaran wabah virus corona, penghasilannya turut mampat. Namun Wignall tak putus asa. Dengan tongkat narsis alias tongsis, ia mengajak follower-nya bertamasya dengan jalan kaki secara virtual.
Melalui akun Instagramnya, Katie Wignall tidak berhenti berbagi sejarah tersembunyi kota favoritnya itu. Wignall adalah pencipta Look Up London, sebuah perusahaan operator walking tour dan blog yang berfokus pada berbagi tempat rahasia dan bersejarah di London.
Sebagaimana yang ia tuturkan dalam akun Instagram @look_uplondon, hari-harinya dihabiskan menjadi tour guide wisatawan mancanegara dan warga London, yang ingin mengenal lebih dalam London dengan jalan kaki. Biasanya, di ujung tur ia mengajak peserta berhenti di West End.
Dinukil dari Visit London, West End merupakan kawasan di London Tengah dan Barat yang jadi destinasi wisata, toko, usaha, gedung pemerintah, wisata kuliner dan tempat hiburan, termasuk Teater West End.
Popularitas West End sebagai pusat gaya hidup dimulai pada awal abad ke-19. Jadi, meskipun Square Mile adalah distrik bisnis dan finansial utama di London, West End adalah pusat komersial dan hiburan utama. Reputasinya menyamai Midtown Manhattan di New York City, Distrik Gangnam di Seoul, Shibuya di Tokyo, Sol di Madrid atau arondisemen ke-8 di Paris dan EUR di Roma.
Baca Juga:
Katie Wignall mampu mengajak para follower ke tempat-tempat rahasia yang jarang diketahui warga London. Foto: @look_uplondon
Wignal membiarkan para peserta tur, sejenak menikmati benturan budaya, seni, dan modernisasi di jantung London itu. Namun, semuanya berubah. Bisnisnya juga terhenti pada 23 Maret, kala Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan London menghadapi keadaan darurat nasional. Ia juga meminta penduduk harus tinggal di rumah untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.
Pembatasan melarang pertemuan lebih dari dua orang dan menutup semua bisnis yang tidak penting. Kebijakan penguncian di London memaksa Wignall untuk beradaptasi. Dia punya ide untuk mengalihkan turnya ke Instagram.
Lanta, dia pun mendaftarkan suaminya sebagai juru kamera dan memulai tur jalan kaki di sekitar Tower Hill, mengambil gambar taman tersembunyi yang terselip di dalam stasiun metro. Setelah tiga tur jalan-jalan langsung, Wignall memutuskan untuk beralih melakukan semua tamasya dari rumahnya.
Bila melongok akun @look_uplondon, Wignall bersama suaminya, sukses meracik video dan Google Street View menjadi tayangan jalan-jalan virtual yang menarik. Jadi, Wignall tak perlu lagi terus menerus di jalanan mengambil gambar video, "Kami ingin melakukannya dari rumah untuk mendorong semua orang agar tetap di rumah juga," katanya.
Menggunakan video yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, bersama dengan foto-foto publik dan Google Street View, Wignall membawa pengikut Instagram-nya ke berbagai destinasi London, tiga kali seminggu. Kepada Insider, Wignall mengatakan dia merasa terhormat untuk memberi orang sedikit pelarian selama masa-masa sulit ini.
"Follower mengatakan tayangan kami benar-benar membantu mereka, baik saat istirahat makan siang atau saat santai," kata Wignall kepada Insider. "Mereka mengatakan bahwa mereka hampir merasa seperti berada di luar rumah dan belajar sesuatu yang baru."
Orang-orang telah menonton video Wignall selama 20 menit dari rumah mereka di Taiwan, Australia, Tasmania, Amerika Serikat, dan lokasi lain di seluruh dunia, "Jujur saja, aku sudah merasa rendah hati," katanya. "Karena ini bersifat global, ini memengaruhi semua orang."
Katie Wignall mengajak follower-nya berkeliling London, dengan memadukan video dan Google Street Vide, sehingga penonton bisa mendapatkan visual dan narasi yang lengkap. Foto: @look_uplondon
Meskipun turnya gratis, Wignall menyiapkan PayPal untuk sumbangan. Menurutnya, dari sumbangan tersebut, sudah cukup membantu bisnis kecilnya, "Penghasilan saya adalah dengan melakukan tur jalan kaki, jadi itu sangat menyenangkan. Bahkan orang-orang memberikan jumlah uang sebanyak apa pun yang mereka bisa," ujarnya.
Wignall berharap dapat terus membagikan wisata London melalui Instagram setelah lockdown berakhir, melalui streaming langsung bulanan. Idenya itu, merupakan kreativitas baru dalam menjalankan sebuah tur wisata jalan kaki.