TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Cina perlahan-lahan membuka pembatasan wilayah (lockdown) dan kehidupan kembali ke kondisi yang agak normal, warga kota menyambutnya dengan pelesiran. Mereka mengunjungi tempat-tempat populer, seperti Pantai Bund di Shanghai hingga Huangshan Mountain Park yang indah di provinsi Anhui timur.
Kini, destinasi-destinasi utama di seluruh negeri menyambut ribuan pengunjung selama akhir pekan. Meskipun wisata domestik bergairah kembali, namun perjalanan wisata mancanegara belum bakal pulih dalam waktu cepat. Kesimpulan itu merupakan penelitian yang dilakukan oleh Trip.com Group, agen perjalanan online terbesar di Cina, sebagaimana yang dikutip dari CNN.
Berdasarkan survei terhadap 15.000 orang di 100 kota di Cina pada akhir Maret, perusahaan menemukan bahwa 16 persen responden, bersiap untuk bepergian lagi pada bulan Mei saat Golden Week, hari libur umum lima hari.
Namun, sebagian besar – hingga 90 persen -- lebih suka bepergian ke dalam negeri, dengan destinasi seperti Yunnan, Pulau Hainan, dan Shanghai. Destinasi-destinasi itu, berada pada tiga preferensi teratas.
"Cina pulih dengan baik. Penguncian Wuhan akan dicabut dan pada saat yang sama, semua orang di seluruh dunia berjuang melawan Covid-19," Jane Sun, CEO Trip.com Group, mengatakan kepada CNN Travel. "Dengan hari libur nasional, kami merasa bahwa Mei adalah waktu yang tepat bagi para pelancong untuk pulang karena banyak negara telah menutup perbatasan mereka."
Seorang ibu dan anaknya mengenakan pakaian APD saat terlihat di Bandara Internasional Wuhan Tianhe di ibu kota provinsi Hubei, China, 8 April 2020. Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas setempat mencabut larangan warga berpergian selama lebih dari dua bulan di kota yang merupakan asal muasal pandemi virus corona (Covid-19) itu. REUTERS/Aly Song
Apa yang kedengarannya seperti kabar baik bagi sektor pariwisata domestik Cina bisa menimbulkan kekecewaan di luar negeri untuk industri perjalanan global – yang terpukul akibat wabah virus corona. Banyak biro perjalanan, hotel, toko, dan pemandu di seluruh dunia bergantung pada pelancong Cina, yang jadi pasar pariwisata outbound terbesar di dunia dalam hal perjalanan dan pengeluaran.
Pada tahun 2018 saja, para pelancong Cina melakukan sekitar 150 juta perjalanan ke luar negeri dan secara kolektif menghabiskan lebih dari US$277 miliar, "Pada tahun 2001, penduduk Tiongkok melakukan 10,5 juta perjalanan ke luar negeri. Pada tahun 2018, jumlah itu naik dengan 1,326 persen yang mencengangkan. Untuk beberapa negara, Cina sekarang menjadi sumber utama wisatawan yang masuk," tambah Sun.
"Perjalanan domestik adalah langkah pertama menuju pemulihan. Kami tetap optimis tentang masa depan."
Pemulihan Pariwisata Domestik Cina
Tahun Baru Cina yang terpotong oleh wabah virus corona awal tahun ini, membuat warga Cina berpikiran untuk pelesiran begitu wabah mereda. Dan bagi sebagian orang, perjalanan awal itu sudah dekat. Menurut Trip.com, sekitar 61 persen pelancong Cina yang disurvei menunjukkan bahwa mereka merasa siap untuk bepergian lagi pada bulan Agustus.
Sebuah survei berskala lebih kecil dengan responden 1.000 orang, yang dilakukan perusahaan konsultan manajemen internasional Oliver Wyman mendukung temuan tersebut. Alasan lain, wisata dmestik lebih bergairah karena dekat dengan rumah warga.
Sekitar 77 persen dari responden yang disurvei mengatakan, mereka lebih memilih tujuan domestik untuk perjalanan pertama pasca-epidemi. Kondisi penyebaran virus corona di luar negeri, menjadi pertimbangan utama mereka.
"Dari survei kami, sangat menggembirakan untuk melihat bahwa mayoritas pelancong Tiongkok memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan perjalanan dan belanja ritel setelah Covid-19 mereda," kata Katie Sham, Direktur Oliver Wyman yang berbasis di Shanghai, kepada CNN Travel.
Seorang pengunjung mengambil gambar prajurit dan kuda Terakota, yang berada dalam Museum Pejuang dan Kuda Qin Terracotta di Xian, provinsi Shaanxi, Cina, 8 Januari 2018. Pada tahun 1987, UNESCO menetapkan makam sang Kaisar Qin beserta prajurit terakota sebagai situs warisan dunia. REUTERS/Charles Platiau
"Alasan utama warga Cina ingin pelesiran di dalam negeri, karena responden menganggap Cina berada dalam kondisi yang jauh lebih stabil dibandingkan negara-negara lain di dunia, setidaknya dalam tiga hingga empat bulan mendatang."
Apalagi, wisata dalam negeri di Cina memang menarik. Negeri itu memiliki beragam destinasi, yang banyak di antaranya merupakan situs Warisan Budaya UNESCO.