TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga daya tahan tubuh adalah salah satu cara mencegah penularan virus corona. Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan makan makanan bergizi, berolahraga, cukup istirahat, dan menghindari stres.
Sebagian orang meyakini mengkonsumsi jamu juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Aneka ramuan tradisional, seperti beras kencur, jahe merah, kunyit madu, dan lainnya, dianggap mampu menjaga kebugaran.
Anggapan tadi membuat salah satu kampung sentra pembuatan jamu di Kalimantan Selatan kebanjiran pesanan saat wabah corona merebak. Kampung Pejabat namanya. Letaknya di Kelurahan Loktabat, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Nama Kampung Pejabat bukan berarti banyak pejabat yang tinggal di sana. Kampung Pejabat ini adalah singkatan dari Kampung Pedagang dan Pengolah Jamu Loktabat. "Kami kewalahan memenuhi pesanan konsumen yang meningkat tajam selama wabah corona ini," kata Tarmuji, seorang pedagang jamu di Kampung Pejabat.
Seorang penjual jamu di Kampung Pejabat, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Foto: Antaranews
Selama pandemi COVID-19, Tarmuji mengaku dapat menjual hingga 100 gelas jamu dalam sehari. Satu gelas jamu dibanderol sekitar Rp 3.000 sampai Rp 5.000.
Pengolah jamu di Kampung Pejabat cukup banyak. Dari 78 kepala keluarga yang tinggal di sana, sebanyak 33 keluarga di antaranya bekerja sebagai pembuat dan penjual jamu. Usaha jamu yang menjadi pendapatan utama mereka sudah dilakoni sejak tahun 1979. Sebagian besar warga Kampung Pejabat adalah pendatang dari Solo, Jawa Tengah, yang mengadu nasib ke Kota Banjarbaru.
Kampung Pejabat juga populer sebagai tempat wisata karena memiliki sejumlah kafe jamu. Dengan begitu, wisatawan yang dapat dapat melihat proses pembuatan jamu tradisional dan dikemas secara modern.
Kampung Pejabat singkatan dari Kampung Pedagang dan Pengolah Jamu Loktabat di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Foto: Antaranews
Seorang pelanggan jamu Kampung Pejabat, Yuni mengatakan cita rasa jamu di sana enak dan menyegarkan. "Harganya juga terjangkau," kata dia. Jamu beras kencur dijual Rp 3.000 per gelas, sedangkan jamu jahe seharga Rp 5.000 per gelas.
Kendati pesanan jamu melonjak selama wabah corona, Tarmuji mengatakan keuntungan yang diperoleh tidaklah banyak. Musababnya, harga bahan baku jamu kian mahal dan tanaman bahan jamu yang ada di pekarangan mereka tak cukup untuk memenuhi permintaan itu.