Wishnutama juga mengimbau industri pariwisata dan para pelaku ekonomi kreatif untuk aktif mendata, yang informasinya digunakan untuk menyalurkan bantuan stimulus. Ia juga meminta pelaku pariwisata dan industri kreatif mematuhi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Kemenparekraf telah mengalokasikan Rp500 miliar untuk mendukung penanganan Covid-19. Dalam bentuk kerja sama dengan industri perhotelan dan transportasi dalam penyediaan akomodasi bagi tenaga kesehatan, gerakan masker kain, ajakan masyarakat untuk jaga jarak, pelatihan online serta berkoordinasi dengan K/L terkait dalam kebijakan stimulus bagi industri.
Untuk pendataan, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif segera melapor ke Pusat Krisis Terintegrasi sebagai jalur komunikasi dan edukasi bagi masyarakat melalui contact center COVlD-19 +628118956767 whatsapp atau email info@kemenparekraf.go.id,” kata Wishnutama.
Wishnutama juga menjelaskan, pihaknya terus berupaya mengumpulkan data-data tenaga kerja, baik dari dinas, asosiasi, industri, asosiasi musisi, produser film, seni pertunjukan, dan lainnya agar pendataan penyaluran kartu pra kerja yang sedang dilakukan dapat tepat sasaran.
Data tersebut nantinya akan dikroscek dengan K/L lain supaya tidak ada duplikasi data. Dengan demikian pekerja yang menerima manfaat kartu prakerja semakin lebih luas.
Menparekraf juga menerima laporan, bahwa terdapat kendala untuk pendataan. Sebagai contoh dari data yang masuk ke PHRI saat ini terdapat 1.266 hotel yang terpaksa tutup di 31 provinsi. Dari 1.266 hotel, baru 844 hotel dan 74.101 karyawan yang terdata.