Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Komentar Para Ahli Lihat Kerumunan Warga Cina Berwisata

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Warga Cina memenuhi Taman Gunung Huangshan pada Sabtu, 4 April 2020, memicu imbauan dari pemerintah Cina bahwa virus corona belum benar-benar hilang. Foto: @5n5org
Warga Cina memenuhi Taman Gunung Huangshan pada Sabtu, 4 April 2020, memicu imbauan dari pemerintah Cina bahwa virus corona belum benar-benar hilang. Foto: @5n5org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar kota di Cina telah dibuka dari isolasi wilayah atau lockdown. Warga pun berbondong-bondong ke tempat-tempat wisata populer dan kota-kota besar selama liburan akhir pekan. Mereka tetap bepergian, meskipun ada peringatan dari otoritas kesehatan setempat, bahwa risiko yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona masih jauh dari selesai.

Gambar-gambar yang beredar dari Taman Gunung Huangshan di provinsi Anhui pada Sabtu 4 April, menunjukkan ribuan orang berdesakan. Banyak dari mereka memakai masker wajah, dan ingin merasakan suasana luar ruangan setelah berbulan-bulan dilarang bepergian dan mengalami penguncian yang ketat.

Saking cepatnya kerumunan terjadi, pada pukul 07.48, pihak berwenang mengumumkan Taman Gunung Huangshan telah mencapai kapasitas 20.000 orang per hari, dan tidak menerima pengunjung lagi. Demikian diberitakan oleh Global Times.

Sementara itu di Shanghai, pantai Laut Bund dipenuhi turis – sebelumnya pantai tersebut sangat sepi. Resto-resto di pinggir pantai pun buka, bahkan menciptakan antrean sebelum masuk. Kisah serupa terjadi di ibukota Beijing, dengan penduduk setempat berbondong-bondong ke taman kota dan ruang terbuka.

Fenomena warga yang bergegas pelesiran setelah kota-kota mulai dibuka. Pemerintah Cina, pada Senin, 30 Maret 2020, melaporkan hanya terdapat 39 kasus baru, dan hanya satu kasus impor – dibawa warga dari luar Cina. Hingga saat ini, Ciina telah mencatat 82.641 kasus infeksi virus corona dan 3.335 kematian.

Pemerintah Cina perlahan-lahan melonggarkan pembatasan, para ahli kesehatan Cina mendesak masyarakat untuk terus berlatih hati-hati. Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina, mengatakan kepada Health Times pada hari Kamis, 2 April 2020, bahwa Cina belum melihat akhir dari epidemi, "Cina tidak mendekati akhir, tetapi telah memasuki tahap baru. Dengan epidemi global yang berkobar, Cina belum mencapai akhir," katanya.

Warga Cina memenuhi Taman Gunung Huangshan pada Sabtu, 4 April 2020, memicu imbauan dari pemerintah Cina bahwa virus corona belum benar-benar hilang. Foto: @chinartem

Harusnya Cina Waspada

Dengan jumlah infeksi baru yang menurun, pemerintah China membuka kembali industri manufaktur dan jasa. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ada tanda-tanda bahwa pemerintah khawatir terlalu cepat membuka kota, yang memicu gelombang kedua infeksi virus corona.

Kekhawatiran itu terlihat ketika pemerintah menutup kembali bioskop pada akhir Maret lalu, hanya berselang dua minggu setelah memerintahkan pembukaan. Selain itu, banyak tempat wisata di Shanghai buka hanya 10 hari, sebelum ditutup kembali pada 31 Maret.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah foto-foto orang banyak di Huangshan muncul di media sosial, People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, menegur keras admin dan melarang warga untuk tidak berkumpul. Bahkan, dalam salah satu kolomnya, People’s Daily, meskipun isolasi wilayah telah dibuka, bukan saatnya berhenti waspada. "Jika ada pembawa asimptomatik hadir selama pertemuan besar-besaran itu, konsekuensinya akan parah," kata artikel itu. Menurut surat kabar itu, Huangshan sejak itu mengumumkan akan berhenti menerima turis.

Gelombang Ketiga

Saat pemerintah Cina mulai melonggarkan pembatasan wilayah, para ahli dan otoritas Hong Kong memperingatkan kemungkinan "gelombang ketiga" infeksi di kota itu. Berbicara kepada wartawan setempat pada Minggu, 5 Maret 2020, ahli epidemiologi Hong Kong, Yuen Kwok-yung mengatakan bahwa mungkin ada "gelombang baru" kasus di Cina daratan, di belakang infeksi impor dari Eropa dan AS.

"Jadi di Hong Kong, kami mungkin memiliki gelombang ketiga kasus yang datang dari daratan setelah gelombang kedua ... Epidemi masih serius dalam masyarakat. Pada tahap ini, masih belum optimis. Yang paling mengkhawatirkan saya adalah pengujian yang tidak memadai pada pasien dengan gejala ringan, yang mencegah kami memutus rantai penularan," katanya.

Hong Kong memperoleh gelombang kedua kasus infeksi virus corona, dari warganya dan ekspatriat yang pelesiran dari Eropa dan Inggris. Mereka menyebabkan wabah baru pada akhir Maret. Hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, jumlah infeksi lokal telah meningkat dari 317 menjadi hampir 900 kasus.

Pertemuan Dewan Eksekutif Hong Kong, Bernard Chan, mengatakan kepada publik Radio Television Hong Kong, bahwa pemerintah kota itu masih memiliki langkah-langkah yang lebih keras, yang dapat dilakukan untuk mengendalikan epidemi virus corona.

Warga Hong Kong memakai masker kala merebak wabah cirus corona. Foto: @flowhk

Langkah-langkah tersebut dapat mencakup membatasi restoran, agar pengunjung hanya membeli untuk dibawa pulang – bukan makan di tempat. Atau mengunci seluruh wilayah Hong Kong.

"Itu bisa juga berisiko menyebarkan kepanikan, tetapi kami harus menerima bila mengingat risikonya yang lebih buruk," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

22 menit lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

18 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

18 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024