TEMPO.CO, Jakarta - Tikus atau mencit kerap digunakan sebagai percobaan untuk penelitian di laboratorium. Kemajuan ilmu pengetahuan, salah satunya mengenai sifat DNA, sering menggunakan tikus sebagai percobaan. Sebuah monumen di Rusia dibuat sebagai penghormatan untuk tikus percobaan, sebagaimana dilaporkan Atlas Obscura.
Monumen Tikus Laboratorium itu berada di halaman Institut Sitologi dan Genetika di Akademgorodok, Novosibirsk, Rusia. Sebuah lembaga penelitian untuk studi genetika yang terkait dengan Universitas Negeri Novosibirsk.
Monumen itu menggambarkan tikus yang berdiri menyerupai manusia. Patung tikus itu dibuat memakai kacamata dan berpakaian layaknya para peneliti di laboratorium. Wajah tikus itu menghadap ke bawah menatap tangannya yang sedang memintal DNA heliks ganda.
Menurut laporan Atlas Obscura, tikus itu melambangkan kemajuan bertahap penelitian DNA selama bertahun-tahun. Sebagian besar sumbangan kemajuan ilmu pengetahuan itu bersumber dari spesies tikus yang telah digunakan sebagai percobaan, yang tak terhitung jumlahnya.
Mengutip Smithsonian, patung itu dibuat untuk menghormati tikus dalam perkembangan sains, ketika para peneliti mempelajari penyakit hingga mengembangkan obat-obatan. Patung itu diperkenalkan pada 2013. Dibutuhkan dana 1,7 rubel Rusia, atau setara Rp 364 juta untuk membangun patung itu.
Tikus sering digunakan untuk mempelajari manusia, misalnya tentang penyakit kanker. Meskipun beberapa peneliti belakangan ini mengajukan pertanyaan tentang keakuratan perbandingan antara tikus dan manusia. Namun, tikus tetap saja paling sering digunakan sebagai percobaan para peneliti biomedis di seluruh dunia.
"Ini menggabungkan gambar tikus laboratorium dan ilmuwan. Mereka terhubung satu sama lain dan melayani satu penyebab," kata pemahat Andrei Kharkevich menceritakan tentang rancangan desain patung itu.
ATLAS OBSCURA | SMITHSONIAN