TEMPO.CO, Jakarta - Saat Cina mulai mengunci wilayahnya (Lockdown) pada Januari 2020, disusul negara-negara lainnya. Akibatnya ribuan warga AS yang tengah bekerja dan berlibur terkunci di wilayah pandemi virus corona atau Covid-19.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) meminta bantuan maskapai penerbangan sipil, untuk membantu mengangkut orang Amerika pulang. Namun di saat banyak maskapai AS banyak yang menghentikan operasionalnya, mereka membantu pemerintah AS memulangkan warganya.
Di antara maskapai yang paling menonjol dalam jumlah warga terjebak yang diangkut adalah Eastern Airlines. Mengutip Travel and Leisure, Eastern Airlines telah membawa pulang 8.167 orang Amerika dari 13 negara. Prestasi moncer bagi perusahaan yang mengoperasikan hanya delapan pesawat dan kurang dari 200 karyawan.
Eastern Airlines dulu bernama Eastern Air Lines. Pernah jadi salah satu titan dalam industri maskapai komersial bersama Braniff, Pan Am, dan TWA. Eastern Air Lines bangkrut pada tahun 1991, tetapi merek itu lahir kembali awal tahun 2020.
Penerbangan pertama Eastern Airlines pada 12 Januari 2020 dari Guayaquil, Ekuador, ke New York City. Tentu jadi prestasi. Baru tiga bulan beroperasi, maskapai ini menyelamatkan orang Amerika di seluruh Amerika Latin.
"Kami mendapat telepon pertama kami dari kedutaan besar AS di negara Guayana, perlu membawa pulang warga negara Amerika," kata CEO Eastern Airlines, Steve Harfst dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
“Dan setelah kami mengoperasikan penerbangan itu, dari Georgetown, Guayana, kami menjangkau gugus tugas pemulangan. Mereka mengirim email ke semua kedutaan dan pos di Amerika Tengah dan Selatan, dan kemudian telepon kami mulai berdering,” imbuh Harfst.
Sejak awal Maret, Eastern Airlines telah berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mengangkut orang-orang pulang dari Asuncion, Paraguay; Buenos Aires; Georgetown, Guayana; Guayaquil; Paramaribo, Suriname; dan sejumlah negara lain di Karibia dan Amerika Tengah. Lebih banyak penerbangan dijadwalkan untuk beberapa hari mendatang.
Penumpang dan kru dalam penerbangan memperhatikan physical distance, menggunakan masker, dan peralatan perlindungan pribadi lainnya, termasuk pembersih tangan bermerek Eastern.
Setelah tiba di AS, seluruh penumpang dan kru menjalani protokol karantina, sesuai yang diberlakukan bea cukai dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebagaimana aturan yang berlaku untuk penerbangan komersial lainnya.