TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta menyatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta pada Februari 2020 sebanyak 131.240 orang. Angka ini turun 24,41 persen dibanding Januari 2020 dengan 173.610 wisatawan asing.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing sudah terjadi sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020. Pada saat itu, wabah corona sudah terjadi di berbagai negara dan kian mengkhawatirkan.
Dalam situs resmi, BPS DKI Jakarta menunjukkan sebanyak 131.240 wisatawan mancanegara yang datang pada Februari 2020, paling banyak berasal dari Malaysia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Rinciannya Malaysia 15,07 persen; Jepang 11,69 persen; Singapura 8,03 persen; Korea Selatan 5,79 persen; dan Arab Saudi 5,34 persen.
Foto kombo sejumlah wisatawan memadati kawasan Kota Tua sebelum ditutup (kiri) dan suasana sesudah ditutup (kanan) di Jakarta, Minggu, 15 Maret 2020. Sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19, Pemprov DKI Jakarta meniadakan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) dan menutup sejumlah tempat wisata di Ibu Kota selama dua minggu ke depan, dua diantaranya Kota Tua dan Ancol. ANTARA
Kedatangan wisatawan mancanegara itu dideteksi melalui dua pintu masuk jalur udara ke Jakarta, yakni dari Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 205 kunjungan dan Bandara Soekarno - Hatta sebanyak 131.030 orang.
Jika dibandingkan dengan kunjungan wisatawan mancanegara pada Februari 2020 dengan Februari 2019, terjadi penurunan sebesar 33,14 persen. Sebab pada Februari 2019 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta sebanyak 196.290 orang.
Kondisi itu seiring dengan turunnya tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jakarta. Pada Februari 2019 tingkat okupansi hotel mencapai 63,37 persen dan turun menjadi 54,28 persen pada Februari 2020. Adapun durasi tamu menginap di hotel di Jakarta, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, rata-rata selama 2 hari.