![Orang-orang berjalan melalui Times Square yang hampir kosong, selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19) di New York City, AS, 19 Maret 2020. [REUTERS / Lucas Jackson]](https://statik.tempo.co/data/2020/03/22/id_925019/925019_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan dia bermaksud menggunakan ribuan kamar hotel kosong sebagai rumah sakit sementara, karena pandemi virus corona terus menyebar, membebani sistem perawatan kesehatan.
"Kami akan mendapatkan banyak hotel, secara harfiah dalam beberapa kasus menyewa seluruh hotel, mengubahnya menjadi rumah sakit sementara," kata de Blasio dalam sebuah wawancara dengan saluran berita lokal NY1 pada Senin, 27 Maret 2020.
Pada Selasa, 28 Maret, terdapat lebih dari 41.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di New York City, termasuk lebih dari 1.000 kematian, menurut Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Kota.
Dinukil dari Travel and Leisure, de Blasio menyatakan hal tersebut menyusul kedatangan kapal rumah sakit USNS Comfort, serta pembangunan rumah sakit sementara di tempat-tempat besar seperti Javits Convention Center, Stadion Arthur Ashe dan rumah sakit lapangan di Central Park.
"Beberapa minggu dari sekarang, itu akan menjadi sangat, sangat intens dan itulah yang kami persiapkan," kata de Blasio.
Menurut de Blasio, kota memiliki ruang untuk dibangunnya unit gawat darurat (ICU), tergantung pada besarnya krisis, "Kami mungkin perlu mengubah semua tempat tidur berbasis rumah sakit menjadi tempat tidur ICU dan menggunakan segala sesuatu yang lain untuk jenis kebutuhan lain," dia menambahkan.
Ribuan hotel di seluruh negeri telah mengajukan kamar mereka untuk sementara waktu menampung petugas kesehatan. Airbnb juga menyediakan perumahan gratis bagi tenaga medis, dan petugas yang berhubungan dengan pencegahan Covid-19.
New York sangat terpukul oleh Covid-19 dengan kasus yang jauh lebih dikonfirmasi daripada negara bagian lain, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
