TEMPO.CO, Jakarta - Serena Brennan, 25, seorang pekerja sosial di New York-Presbyterian Hospital, telah menghabiskan hari-harinya merawat pasien yang terinfeksi virus corona. Rumahnya kembali cerah oleh tugas sederhana: berjalan dengan anjing border collie, Gracie.
"Ini adalah salah satu kesenangan kecil dalam hidup kami sekarang," kata Brennan kepada New York Times. Ia biasa membawa Gracie ke Inwood Park di Manhattan, ditemani suaminya, Bobby Brennan, 28. Sementara Bobby Brennan adalah insinyur sipil yang, seperti banyak warga New York lainnya, bekerja dari rumah. Mereka kini sering berjalan-jalan bersama Gracie.
Virus corona telah mengubah kehidupan warga di New York City. Kota itu memiliki 23.000 kasus dan setidaknya 365 kematian, menjadikannya pusat penyebaran penyakit di Amerika Serikat. Bagi sebagian penduduk kota, membawa anjing berjalan-jalan telah menjadi sedikit hiburan.
"Kami dibombardir dengan kesuraman dan malapetaka setiap menit di TV, tetapi ini adalah bagian dari surga saya," kata Roberta Strugger, yang baru-baru ini menyaksikan labradoodle-nya, Harvey, bermain-main dengan anjing lainnya di Bronx.
Saat para pemilik anjing kian gemar mengajak anjingnya berjalan-jalan, tentu merugikan para dog walker profesional – yang kerjanya mengajak anjing jalan-jalan. Mereka kehilangan pendapatan dan pekerjaan. Banyak layanan dog walker kehilangan para pegawainya.
Mat Burda mengaku kehilangan banyak pelanggan selama wabah virsu corona. Foto: Benjamin Norman/The New York Times
"Sebagian besar pelanggan saya bekerja dari rumah sekarang, sehingga mereka tidak membutuhkan alat bantu jalan-jalan anjing," kata Randy Peralta, 23, dog walker yang biasa mengajak jalan-jalan anjing 20 ekor sehari, kini hanya melayani tiga anjing sehari, "Banyak dari mereka yang mengambil anjing, dan menuju ke rumah kedua."
Matt Burda, 35, seorang veteran Angkatan Udara AS yang bekerja sebagai dog walker, mengatakan bisnisnya turun lebih dari setengah. Saat ini, ia sering menggunakan hand sanitizer dan memakai masker untuk berinteraksi sambil berjalan-jalan. Banyak bangunan melarangnya masuk untuk menjemput anjing pelanggannya.
Dia bekerja untuk Benterprise, layanan dog walker di Upper West Side yang sibuk dengan 15 pejalan kaki menangani sekitar 150 anjing per hari, kata pemiliknya, Ben Chaplin.
Tetapi ketika virus corona menyebar dan kantor-kantor mulai ditutup, "Kami kehilangan 70 persen pelanggan kami," kata Chaplin. Para dog walker kini kembali ke rumah di luar Kota New York, karena mereka tidak memiliki penghasilan untuk terus tinggal di kota.
Batasan bagi Dog Walker
Beberapa negara telah menetapkan batasan pada perjalanan anjing untuk membantu meminimalkan penyebaran virus, termasuk larangan di Afrika Selatan dan pembatasan jarak di Lombardy, Italia.
Beberapa dog walker di New York khawatir mereka mungkin dilarang bekerja di bawah perintah Gubernur Andrew M. Cuomo, yang mulai memerintahkan bisnis yang tak langsung berhubungan dengan kebutuhan pokok warga. Meskipun aturan tersebut tidak secara khusus menyebutkan layanan dog walker, hal itu memungkinkan bisnis perawatan hewan tetap terbuka, dan Gubernur Cuomo mengatakan orang-orang masih bisa berjalan dengan anjing mereka.
New York kini punya pemandangan unik. Saat anjing berlarian di Riverside Park, para pemiliknya menyebar seperti pemain di lapangan baseball, "Ini adalah atmosfer yang aneh," kata James Broadley, yang golden retriever-nya, Lily, berlari-lari. "Biasanya pemilik anjing membentuk grup lalu mengobrol."
Tetapi beberapa pemilik anjing bersikeras untuk terlalu dekat, kata Strugger, seorang pensiunan guru sekolah kota, "Ini seperti tarian," katanya. "Seseorang mengambil satu langkah maju, kamu mengambil satu langkah mundur."
Anjing-anjing umumnya dibawa para pemiliknya mengisolasi diri di pedesaan, yang membuat para dog walker kehilangan pekerjaan selama wabah virus corona. Foto: @_charliesworld
Cristine O'Neal, 81, mengatakan dia terus berjalan bersama border collie, Dexter, di Riverside Park, meskipun ada ancaman virus terhadap orang yang lebih tua. "Aku menjaga jarak enam atau tujuh kaki dari semua orang," katanya. Tapi inilah hiburan baginya, di tengah wabah yang membuat earga was-was dan khawatir. Meskipun para dog walker merugi.