TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pandemi virus corona (Covid-19) menjadi kasus di Skotlandia, banyak masyarakat perkotaan yang ingin memencilkan diri di pedesaan. Namun warga pedesaan di Skotlandia memohon agar para pelancong menjauhi kawasan mereka, terutama di dataran tinggi. Warga pedesaan meminta mereka mengurungkan niatnya itu.
"Tolong jangan menggunakan dataran tinggi sebagai sarana untuk menyendiri," kata Kate Forbes, anggota parlemen Skotlandia, yang mewakili Skye, Lochaber dan Badenoch, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. Kate Forbes menegaskan, bahwa tidak tepat mengisolasikan diri dari pandemi Covid-19.
Menurut laporan Al Jazeera, seorang penduduk Islay, menyampaikan kekhawatiran itu. "Kami mulai benar-benar stres dan khawatir tentang ini," kata penduduk itu, kepada Al Jazeera. Warga kota memilih Islay untuk mengisolasi diri, karena di lokasi itu terdapat pulau dengan pantai bersuasana santai. Islay juga dikenal sebagai pulau wisata.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Karena, penyediaan layanan kesehatan dan supermarket sangat terbatas -- meskipun keputusan itu juga jadi dilema warga desa.
"Saya benar-benar sedih mengatakan kepada pengunjung untuk jangan datang," kata Mark Unsworth, yang menjalankan usaha fotografi dan galeri di Islay. Unsworth mengungkapkan seperti itu, karena ia mengandalkan kunjungan pelancong untuk kelangsungan usahanya. "Pengunjung untuk 80 persen dari usaha saya," ujarnya.
Namun, ia mafhum atas keadaan pandemi Covid-19 itu. "Tapi, saat ini, orang hanya harus menetap di tempat mereka tinggal saja," tuturnya.
Sementara di Barra dan Vatersay, kepulauan di sisi barat Hebrides, penduduk setempat juga memohon agar tidak dikunjungi pelancong. Bukan karena antipati, tapi demi menjaga kesehatan penduduk setempat.
Kekhawatiran pun sama ihwal pandemi Covid-19. "Jangan bepergian ke sini, pegawai medis dan sumber daya kami terbatas," sebuah ungkapan di media sosial, yang dikutip BBC.
AL JAZEERA | BBC