TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Emirates berpamitan karena tak lagi melayani penerbangan penumpang mulai 25 Maret 2020. Keputusan ini diambil lantaran wabah corona yang terjadi di berbagai negara.
Untuk sementara, Emirates hanya menjalankan layanan kargo. "Kami tetap mengoperasikan kargo internasional untuk transportasi barang penting, seperti perlengkapan medis ke seluruh dunia," kata Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Chairman and Chief Executive of Emirates Group dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 27 Maret 2020.
Penerbangan terakhir Emirates dari Jakarta. Maskapai ini menghentikan layanan penerbangan untuk penumpang karena wabah corona. Foto: Emirates
Ahmed bin Saeed Al Maktoum menjelaskan dunia masuk ke dalam masa karantina karena wabah corona. Ini merupakan situasi krisis yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam jangkauan dan skala, baik geografis, kesehatan, sosial, maupun ekonomi. "Sampai Januari 2020, Emirates Group dapat mencapai target finansial tahunan. Namun COVID-19 memberikan dampak signifikan selama enam minggu belakangan," ucap dia.
Kru Emirates mengucapkan sampai jumpa pada penerbangan terakhir yang kembali ke markasnya di Dubai. Tim Emirates dari 39 bandara, termasuk Indonesia, memberikan salam perpisahan pada penerbangan terakhir sebelum penangguhan penerbangan berlaku.
Penerbangan terakhir Emirates dari Denpasar Bali. Maskapai ini menghentikan layanan penerbangan untuk penumpang karena wabah corona. Foto: Emirates
Pada Selasa, 24 Maret 2020, kru Emirates di Indonesia memberikan salam terakhir pada peenerbangan dari Jakarta dan dari Denpasar, Bali. Ahmed bin Saeed Al Maktoum menegaskan kalau ini bukan perpisahan. Meski begitu, belum jelas kapan maskapai penerbangan ini akan kembali melayani penumpang.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di industri penerbangan dan perjalanan," kata dia. "Tapi kita pasti dapat melewatinya."