TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai di seluruh negara sangat mengurangi layanan penerbangan, karena peraturan perjalanan terkait pandemi virus corona (Covid-19). Emirates, maskapai penerbangan yang berpusat di Dubai, drastis mengurangi tujuan penerbangan, dari 145 lokasi, kini hanya 13 negara, sebagaimana dikutip laporan Time, Minggu, 22 Maret 2020.
Pimpinan Eksekutif (CEO) Emirates Group, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum mengatakan, perusahaan maskapai itu dalam situasi tidak bisa menjalankan operasional layanan penumpang. "Sampai negara membuka kembali pembatasan dan kepercayaan perjalanan telah kembali."
Al Maktoum menjelaskan, situasi itu sebagai krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena, keadaan di berbagai negara telah berubah menjadi karantina. Menurut Al Maktoum, keuangan perusahaan cukup baik pada awal tahun.
"Tetapi dampak virus (Covid-19) telah membuat semua itu terhenti secara tiba-tiba selama enam pekan belakangan," ujarnya. Tahun lalu, Emirates mengangkut sekitar 58 juta penumpang.
Melalui pernyataan resmi Emirates menjelaskan, mereka berusaha mempertahankan penerbangan penumpang. Bila memungkinkan itu, untuk membantu para pelancong pulang ketika banyak berlaku larangan perjalanan, pembatasan, dan karantina wilayah.
Langkah yang diambil Emirates mencerminkan perlambatan dalam lalu lintas penerbangan di Dubai. Padahal, Bandara Internasional Dubai termasuk yang tersibuk di dunia, kini terganggu karena pandemi virus corona, mengutip Global News.
TIME | GLOBAL NEWS