TEMPO.CO, Malang - Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Kota Baru Malang menurun sekitar 30 persen. Penurunan penumpang diperkirakan akibat merebaknya wabah virus corona atau Covid-19. Apalagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan Surabaya dan Malang dalam zona merah.
"Sekitar 1.100 penumpang membatalkan keberangkatan," kata Wakil Kepala Stasiun Kota Baru Malang Mochammad Nur Ghozuli, Senin, 23 Maret 2020.
Penumpang yang membatalkan sebagian besar merupakan penumpang rombongan. Diperkirakan sebagai wisatawan yang berwisata di sejumlah objek wisata di sekitar Malang. Namun, sejumlah objek wisata telah ditutup selama dua pekan.
Rata-rata jumlah penumpang kereta yang berangkat dari Stasiun Kota Baru sebanyak 5.500 orang per hari. Penumpang yang membatalkan keberangkatan umumnya untuk rute Yogyakarta dan Jakarta.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi dan mencegah wabah virus corona, PT Kereta Api memeriksa setiap penumpang. Mengecek suhu badan saat boarding. Juga disediakan pos layanan kesehatan untuk pelayanan penumpang.
Jika suhu badan panas, dilarang naik. Selain itu, antrean juga dibatasi jarak minimal 1 meter. Saat penerapan antisipasi ini, seorang penumpang terdeteksi dengan suhu 38 derajat celsius. "Riwayat tak pernah ke luar negeri. Kemungkinan flu biasa," katanya.
Namun sesuai ketentuan penumpang dilarang melanjutkan perjalanan kereta. Ia diantarkan untuk cek kesehatan di klinik kesehatan terdekat. "Tiket langsung dikembalikan 100 persen," katanya.
Selain itu, juga telah dilakukan disinfeksi di kereta, stasiun dan ruang tunggu. Disinfeksi diharapkan bisa mencegah penularan virus corona.
EKO WIDIANTO