TEMPO.CO, Jakarta - Italia mengalami kenaikan kasus wabah virus corona atau Covid-19. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pada hari Kamis, 19 Maret 2020, bahwa negara itu sedang berupaya untuk memperpanjang lockdown hingga 3 April.
"Langkah-langkah yang telah kami ambil ... harus diperluas melampaui batas waktu semula," kata Conte kepada surat kabar Italia Corriere della Serra, menurut The Local Italy. Ini termasuk memperpanjang penutupan bisnis dan sekolah di Italia.
Hingga 23 Maret 2020, sebagaimana dinukil dari Travel and Leisure, terdapat lebih dari 35.700 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Italia, menjadikannya Covid-19 terbesar kedua setelah Cina. Jumlah korban tewas di negara itu dengan cepat mendekati 3.000, menurut data dari Johns Hopkins University.
Italia melarang sebagian bisnis dan pertemuan publik sejak 10 Maret, dan diharapkan berakhir pada 25 Maret. Penutupan sekolah dan event besar seperti acara olahraga seharusnya berlangsung hingga 3 April.
Conte mengatakan langkah-langkah saat ini mungkin bahkan menjadi lebih ketat dalam beberapa minggu mendatang, ketika Italia berupaya memperlambat penyebaran virus. Di bawah peraturan saat ini, orang Italia hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk bekerja, alasan medis, atau keadaan darurat. Polisi berpatroli di jalan-jalan.
Mereka yang berada di luar rumah diminta untuk memberikan formulir, menyatakan alasan mereka berada di luar, dan mengakui bahwa mereka mengetahui risiko virus corona. Sebagian besar toko, tidak termasuk apotek atau toko kelontong, telah diperintahkan untuk ditutup. Para wali kota di Milan dan Roma menutup taman dan kebun raya.