TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah keberangkatan kereta api yang melalui Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan Jawa Tengah dibatalkan sebagai imbas dari wabah corona.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 6, Eko Budiyanto menyatakan selain dampak dari wabah corona, pengurangan jadwal keberangkatan kereta api ini juga dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut.
"Ada beberapa perjalanan kereta api jarak jauh yang dibatalkan," kata Eko saat ditemui di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Minggu 22 Maret 2020. Pembatalan jadwal perjalanan kereta api itu berlaku mulai 23 - 31 Maret 2020.
Berikut daftar kereta api jarak jauh yang diatur ulang atau dibatalkan jadwal keberangkatannya:
- Kereta api luar biasa (PLB) 1A Argo Wilis, jurusan Surabaya - Bandung - Gambir
- Kereta api PLB 2A jurusan Gambir - Bandung - Surabaya
- Kereta api PLB 83A Taksaka jurusan Yogyakarta - Gambir
- Kereta api PLB 84A Taksaka jurusan Gambir - Yogyakarta
- Kereta api PLB 145A Fajar Utama jurusan Yogyakarta - Pasar Senen
- Kereta api 146 Fajar Utama lintas Pasar Senen - YogyakartaIklanScroll Untuk Melanjutkan
- Kereta api 161 Lodaya jurusan Solo - Bandung
- Kereta api 162 Lodaya jurusan Bandung - Solo
Tak hanya delapan perjalanan kereta api jarak jauh yang dibatalkan atau diatur ulang jadwal keberangkatannya, Eko Budiyanto mengatakan layanan kereta bandara dari dan ke bandara Yogyakarta International Airport atau YIA, juga berubah karena wabah corona. Perjalanan kereta bandara yang semula 24 kali dikurangi menjadi 10 kali hingga 31 Maret 2020.
Kereta bandara Yogyakarta. Foto: Instagram Yogyakarta International Airport (YIA)
Akibat banyaknya kota yang sudah menyatakan tanggap darurat virus corona, banyak juga konsumen yang membatalkan perjalanan. Bahkan jumlah penumpang kereta api, menurut Eko Budiyanto, turun hingga 60 persen.
Dia melanjutkan, kebijakan pembatalan jadwal perjalanan ini akan terus dievaluasi sesuai perkembangan situasi. Pihak stasiun juga memberlakukan protokol pencegahan penyebaran virus corona dengan cara mengecek kondisi kesehatan penumpang, menyediakan perlatan kebersihan di sejumlah sudut stasiun, seperti hand sanitizer, serta membersihkan dan menyemprot gerbong kereta api dengan menggunakan cairan disinfektan.