TEMPO.CO, Jakarta - Menghadapi karantina 14 hari, bagi traveler bisa menjemukan. Namun saat ini, itu cara terbaik untuk memperlambat penyebaran virus corona. Bila butuh pelesiran, cukup dari rumah saja, bersantai di atas sofa. Lalu nyalakan smart TV atau gawai, dan kunjungilah Google Arts & Culture.
Google Arts & Culture (artsandculture.google.com), saat ini menghimpun beragam museum dan galeri, untuk menyajikan tur virtual. Kini, layanannya diperluas ke taman-taman nasional. Dengan begitu, mereka yang gemar petualangan di alam bebas pun, tetap bisa merasakan pelesiran di ruang terbuka.
Taman-taman nasional ini memiliki iklim dan lingkungan yang berbeda, dari pemandangan gurun dan medan bersalju. Nah, berikut taman nasional yang menawarkan tur virtual melalui Google Arts & Culture dinukil dari Travel and Leisure. Tentu, koleksinya akan bertambah di masa depan.
Taman Nasional Kenai Fjords, Alaska
Tur virtual ini memungkinkan Anda menjelajahi gletser, fjord, dan gunung es yang terletak di hutan belantara Alaska. Turun ke dalam celah es, berkayaklah di sekitar gunung es yang megah, dan melihat gletser mencair sebagai dampak perubahan iklim di taman nasional itu. Kenai Fjords memiliki lebih dari 40 gletser di Harding Icefield, menurut situs web National Park Service. Pengunjung bisa mengintip ke Exit Glacier, salah satu gletser yang hanya dapat diakses melalui jalan darat di dalam taman nasional.
Di Taman Nasional Kenai Fjords, wisatawan dapat melihat kemegahan fjord dan gunung es yang terletak di hutan belantara Alaska. Foto: @kenaifjordsnps
Taman Nasional Gunung Api Hawaii, Hawaii
Salah satu taman nasional paling populer di Hawaii sekarang dapat diakses secara online. Tur virtual ini memungkinkan Anda menjelajahi Nahuku Lava Tube, yang merupakan gua yang dibentuk oleh lava yang mengalir. Fungsinya kini sebagai aliran lava dari gunung berapi saat terjadi letusan. Dalam tur, Anda juga dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan dari tebing pantai vulkanik, “terbang” di atas gunung berapi aktif, dan melihat efek letusan dari tahun 1959.
Taman Nasional Carlsbad Caverns, New Mexico
Terletak di Gurun Chihuahuan di New Mexico selatan, taman populer ini memiliki lebih dari 100 gua. Pada tur virtual ini, Anda dapat berjalan-jalan di gua-gua yang menakjubkan, melihat formasi batuan yang luar biasa, dan bahkan melihat ribuan kelelawar yang hidup dalam sistem gua. Anda bahkan dapat “merasakan” hidup sebagai kelelawar berkat simulasi taman yang mengesankan ini.
Taman Nasional Bryce Canyon di Utah
Taman Nasional Bryce Canyon ini memiliki lanskap gurun berwarna merah hingga oranye. Biasanya para peminat wisata petualangan bisa langsung menikmati keindahannya. Tapi kini, siapapun yang sedang dikarantina, dapat menyusurinya dari atas sofa. Tur virtual ini berpusat di Sunset Point, memungkinkan Anda menikmati langit malam yang dipenuhi bintang yang bersertifikasi Dark Sky. Pengunjung virtual juga bisa melihat formasi batuan unik, dan bahkan menunggang kuda melalui ngarai – semua sensasi itu bisa dirasakan dari atas sofa.
Di Taman Nasional Gunung Api Hawaii, Hawaii, terdapat gua Nahuku Lava Tube, yang terbentuk akibat aliran lava. Hingga saat ini, gua tersebut difungsikan sebagai kanal lava. Foto: @ebonymck
Taman Nasional Dry Tortugas, Florida
Taman terpencil dan kerap diabaikan ini terletak 70 mil di barat Key West, menurut situs web National Park Service. Berkat tur virtual ini, Anda tidak perlu lagi memesan pesawat amfibi atau kapal untuk sampai ke sana. Kunjungi Fort Jefferson era Perang Sipil, berenang melalui terumbu karang terbesar ketiga di dunia, dan bahkan menyelam menjelajahi kapal karam dari tahun 1907.